Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mycoplasma Pneumonia Vs Covid-19, Mana yang Lebih Berbahaya

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 08 Desember 2023 |10:00 WIB
Mycoplasma Pneumonia Vs Covid-19, Mana yang Lebih Berbahaya
Pneumonia dan Covid-19 jadi ancaman masyarakat Indonesia. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

INDONESIA sedang fokus pada dua penyakit yang sedang merebak saat ini, mycoplasma pneumonia dan Covid-19. Angka kasusnya pun dilaporkan naik. Kementerian Kesehatan RI mengkonfirmasi bahwa total pasien mycoplasma pneumonia per 6 Desember 2023 ada enam orang, semuanya berusia anak.

Sementara itu, terjadi kenaikan kasus juga pada penyakit Covid-19, meski angkanya masih jauh di bawah penyebaran varian Delta di 2021. Kenaikan kasus yang tercatat Kemenkes yaitu 80 persen.

Menjadi pertanyaan sekarang, lebih bahaya mana mycoplasma pneumonia atau Covid-19?

Ini perlu diketahui untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama. Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM dr Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), tingkat fatalitas dan keparahan akibat bakteri mycoplasma pneumoniae penyebab mycoplasma pneumonia lebih rendah, ketimbang Covid-19.

"Apabila dibandingkan dengan Covid-19, tingkat keparahan maupun mortalitas (kematian) akibat mycoplasma pneumonia lebih rendah, hanya 0,5 sampai dua persen," kata dr Nastiti dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.

Pneumonia

"Itu pun pada mereka dengan komorbiditas," katanya.

Karena itu, pneumonia akibat bakteri mycoplasma sering disebut sebagai walking pneumonia. Sebutan itu lantaran gejalanya cenderung ringan, sehingga pasien tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dan cukup melakukan rawat jalan.

"Pasien mycoplasma pneumonia cukup baik kondisi klinisnya, sehingga masih bisa beraktivitas seperti biasa," tuturnya.

"Itu kenapa sebagian besar kasusnya bisa dilakukan rawat jalan, pemberian obatnya secara minum, dan anaknya bisa sembuh sendiri," kata dr Nastiti.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement