Lili menjelaskan, pakaian berbahan plastik, polyester dan turunannya sangat sulit terurai di bumi. Hal ini berdampak negatif terhadap lingkungan. "Karena bahan bakunya bukan bahan alami, maka tidak diragukan lagi itu akan menjadi sampah," tuturnya.
Sebaliknya, pakaian fesyen ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan yang lebih ramah lingkungan dan mudah rusak. Bahan-bahan tersebut antara lain katun, linen, sutra, dan viscose. "Masa simpannya lama," kata Lily.
Dari segi desain, fesyen berkelanjutan mengutamakan desain yang lebih kreatif dan unik dan biasanya bersifat buatan tangan atau handcrafted sehingga memberikan nilai lebih tinggi dibandingkan pakaian fast fashion. "Ini berarti pakaian di lemari kita akan bertahan lebih lama. Dapat digunakan kembali dan ramah lingkungan,'' kata Lili.
(Martin Bagya Kertiyasa)