Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terkenal Maju dan Megah, 10 Kota Maju Ini Ternyata Paling Banyak Tikus

Yesica Kirana , Jurnalis-Sabtu, 04 November 2023 |09:00 WIB
Terkenal Maju dan Megah, 10 Kota Maju Ini Ternyata Paling Banyak Tikus
Kota New York, Amerika Serikat. (Foto: covermore.co.nz)
A
A
A

TIKUS sering dianggap hewan pengganggu atau hama yang harus dibasmi. Binatang pengerat ini sering bersarang di banyak tempat baik rumah-rumah maupun gorong-gorong. Meski sering dimusuhi, tikus doyan hidup dekat manusia.

Bahkan di kota-kota besar dengan segala gemerlap kemewahan, tikus tetap ada. Kota-kota di Amerika Serikat yang terkenal megah dan maju ternyata juga bermasalah dengan tikus. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan, cuaca, dan kebiasaan penduduk setempat.

Kota-kota besar terkenal seperti New York, Los Angeles, Chicago ternyata tikus bagian dari masalah utamanya.

Melansir dari Best Life, berikut 10 daftar kota paling banyak tikus di Amerika Serikat.

 BACA JUGA:

1. Chicago

Kota Angin ini memiliki populasi tikus terbanyak di Amerika karena faktor lingkungan, khususnya saat terjadinya musim dingin di mana tikus akan akan lebih banyak ditemukan.

Karena hal itu, baik pemerintah dan masyarakat berupaya untuk mengatasi hama tikus ini, yakni dengan membentuk satgas pembasmi tikus pada tahun 2016 lalu, dan juga sebagian masyarakat memelihara binatang lain untuk mencegah tikus masuk ke rumah mereka.

2. Los Angeles

Menempati posisi kedua, LA juga termasuk salah satu kota yang terdapat populasi tikus yang signifikan, karena kota ini adalah lingkungan yang padat, lembab, dan memiliki tempat sampah yang terbuka. Sehingga, pemerintah berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengendalikan penyebaran tikus.

 Ilustrasi

Los Angeles (Wikipedia)

3. New York City

Dijuluki sebagai ‘The Big Apple’ karena hampir di setiap kawasan ini menjual produk ternama itu, namun NYC juga berada di posisi ketiga yang memiliki populasi tikus. Sebab, kota ini memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, sehingga tikus memiliki sumber makanan yang berasal dari mereka.

 BACA JUGA:

selain itu, kota ini memiliki banyak tempat makan dan cuaca yang dingin, sehingga tikus-tikus akan mendiami gedung-gedung tinggi yang hangat dan dijadikan sebagai tempat tinggal. Karena itu, walikota NYC meminta agar semua bisnis yang dilakukan di kota ini, diwajibkan untuk menggunakan tempat sampah bertutup.

4. Washington D.C.

Tikus saat ini menjadi hama terbesar di kota ini, sebab telah terjadi peningkatan yang signifikan sejak tahun 2020 lalu, beberapa faktor lainnya ialah faktor lingkungan di kawasan yang kumuh, musim dingin yang panjang, dan pola hidup masyarakatnya.

Selain itu, banyaknya pelaku bisnis kuliner yang melonjak sebesar 25 persen di kota ini, yang menjadikan banyak tikus berkeliaran di sekitarnya. Karena itu, pemerintah setempat melakukan tindakan dengan mengirimkan anjing khusus untuk membasmi tikus.

5. San Francisco

Menduduki peringkat kelima selama dua tahun berturut-turut, selain itu saat terjadinya musim dingin tikus akan mencari tempat yang lebih hangat untuk berlindung seperti gedung atau rumah-rumah.

 Ilustrasi

Dijuluki sebagai kota ‘Fog City’ atau Kota Kabut, San Francisco merupakan kawasan yang menarik dan cukup ramai, dan memiliki berbagai destinasi wisata, di mana terdapat banyak gedung-gedung tinggi yang disukai tikus.

 BACA JUGA:

6. Philadelphia

Berada di posisi keenam, menurut survei musim panas 2021 oleh Apartment Guide kota ini memiliki masalah tikus terburuk juga di negara ini.

Dikenal juga sebagai ‘City of Sisterly Love’ atau ‘Kota Cinta Persaudaraan,’ Philadelphia juga memiliki populasi tikus yang tinggi yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan musim dingin.

Sehingga, untuk mengatasi masalah ini biasanya masyarakat sekitar menghilangkan sumber makanan yang tersisa seperti sampah yang berserakan, dan menutup lubang-lubang dekat rumah mereka, dan sebagainya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement