MAMMOTH berbulu (Mammuthus primigenius) disebut juga gajah purba. Hidup di zaman geologi Pleistosen dan Holosen, mammoth merupakan nenek moyang atau leluhur gajah yang pernah berkeliaran di muka bumi selama jutaan tahun.
Mammoth berbulu diperkirakan bobotnya sangat bongsor, kira-kira seukuran gajah Afrika dengan tinggi sekitar 11 kaki atau 3,3 meter lebih. Beratnya mencapai 5 hingga 7 ton. Selain berbulu lebat, mammoth tersebut punya gading bisa mencapai 2 meter.
Mammoth berbulu sudah punah sejak ribuan tahun lalu akibat perubahan iklim dan diburu manusia purba.
Dilansir dari Treehugger dan A-Z Animals, berikut 8 fakta menarik Mammoth Berbulu.
BACA JUGA:
1. Mammoth Berbulu Bukan Spesies Terbesar
Meskipun ukurannya besar, mammoth berbulu ini bukan spesies terbesar. Mammoth stepa yang merupakan mammoth terbesar memiliki berat lebih dari 8 ton dan tinggi bahu 13 kaki. Sedangkan mammoth berbulu hanya memiliki tinggi sekitar 9 kaki dan berat 5 ton.
2. Mammoth Berbulu Masih Ada saat Raja Tut Memerintah Mesir
Saat Raja Tut memerintah Mesir sekitar 3.600 tahun yang lalu, masih ada mammoth berbulu yang hidup. Meskipun mammoth lainnya punah sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Ilustrasi mammoth berbulu
Namun, beberapa di antaranya bertahan selama ribuan tahun di lokasi pulau terpencil. Mammoth berbulu terakhir hidup di Pulau Wrangel di lepas pantai Rusia.
3. Mammoth Berbulu dan Gajah Memiliki DNA Hampir Identik
Mammoth berbulu dan gajah diyakini memiliki nenek moyang yang sama dan terpecah menjadi spesies terpisah sekitar 6 juta tahun yang lalu.
BACA JUGA:
Mammoth berbulu dan gajah memiliki banyak kesamaan, dimulai dari DNA mereka yang hampir identik. Oleh karena itu, ukuran tubuh mereka hampir sama, hidup dengan makanan yang sama, melahirkan dengan cara yang sama, dan hidup dalam kelompok yang serupa.
Namun, mereka juga mempunyai beberapa perbedaan. Meskipun gajah dan mamut memiliki gading, gading mamut jauh lebih besar dan lebih keriting daripada gading gajah.Telinga mammoth berbulu lebih pendek dibandingkan telinga gajah.
Gajah di Kenya (Pinterest.com)
4. Mammoth Berbulu Tinggal di Tundra dan Stepa
Mammoth berbulu memiliki bulu yang tebal sehingga tetap nyaman pada suhu yang sangat dingin. Namun mereka tidak sepenuhnya bergantung pada tundra yang membeku.
Mereka juga tinggal di daerah kering yang disebut stepa-tundra, yang membentang dari utara hingga barat laut Kanada dan meluas ke selatan hingga Spanyol yang cerah.
BACA JUGA:
5. Tulang Mammoth Berbulu Digunakan untuk Membangun Rumah
Masyarakat awal, seperti Neanderthal di Eropa tengah, menggunakan tulang mammoth berbulu untuk membangun rumah. Tulang-tulang tersebut dimodifikasi untuk ditanamkan jauh ke dalam tanah, sehingga dapat diikat menjadi satu.
Rumah ini biasanya berbentuk oval atau melingkar dengan dinding yang dipenuhi tulang mammoth besar. Tempat tinggal pertama yang dibangun dengan tulang Mammoth sekitar 14.000 dan 20.000 tahun yang lalu.
Rumah tertua ditemukan 30.000 tahun yang lalu di situs Moldova, sebuah pemukiman Neanderthal Mousterian yang terletak di Sungai Dniester di Ukraina.
6. Mammoth Berbulu Diburu Manusia Purba
Mammoth diburu manusia untuk dijadikan makanan pokok. Selain itu, bulu mammoth digunakan untuk membuat selimut dan mantel.
Sedangkan gading mammoth digunakan untuk membuat panah dan ujung tombak. Bahkan seruling raksasa ditemukan di barat daya Jerman.
7. Pemanasan Iklim Bikin Punahnya Mammoth Berbulu
Selain diburu manusia, kepunahan mammoth berbulu juga dipengaruhi faktor lain yaitu pemanasan iklim. Menurut New Scientist, saat iklim
memanas habitat berubah, yang menyebabkan danau menjadi lebih dangkal, sehingga mammoth berbulu tidak dapat minum.
Perubahan tersebut terjadi begitu cepat sehingga mammoth tidak dapat beradaptasi dan berevolusi.
8. Kerangka Mammoth Berbulu Pertama yang Terdokumentasi Ditemukan pada 1997
Pada tahun 1799, seorang pemburu menemukan kerangka mammoth berbulu yang terkubur di lapisan es di tepi sungai Siberia. Pada tahun
1806, kerangka tersebut dibawa ke Institut Zoologi Akademi Sains Rusia, tempat mereka mengumpulkan potongan-potongan tersebut.
(Salman Mardira)