Hingga saat ini, mereka masih memegang teguh Solahing Ilat atau gerak lidah. Makna ajaran ini adalah menjaga lidah atau lisan agar tetap mengucapkan kata-kata yang jujur dan tidak menyakiti hati orang lain.
Meskipun mata pencaharian utama suku Samin adalah petani, tetapi mereka tidak mau memetik buah dari atas pohon sebelum buah itu jatuh sendiri ke tanah.
Mereka menyatu dan menganggap alam sebagai pemberi kehidupan sehingga hanya mengambil seperlunya saja.
(Salman Mardira)