KOPI tidak hanya nikmat diminum ketika waktu senggang saja. Namun, kopi sering kali dimanfaatkan seseorang ketika mereka merasa lelah untuk melawan kantuk.
Bukan tanpa sebab, kopi dikenal mengandung kafein yang bisa mendorong energi. Rata-rata secangkir kopi mengandung sekitar 95 mg kafein. Jumlah ini pun cukup membantu seseorang tetap terjaga selama beberapa jam.
Melansir Longevitytechology, Jumat (27/10/2023), kafein merupakan zat psikoaktif alami yang ditemukan pada tumbuhan, termasuk biji kopi, buah kakao, kacang kola, dan daun teh.
Kafein yang ditemukan pada kopi berbeda-beda, tergantung dari jenis kopi dan seberapa banyak takaran yang digunakan. Secangkir kopi berukuran 230 ml umumnya mengandung 80-100 miligram kafein.
Namun, kandungan ini tidak selalu sama di setiap racikan. Kopi seduh umumnya mengandung 70-140 mg kafein pada setiap cangkirnya. Untuk jenis cold brew coffee, dalam secangkir 350 ml, kafein yang terkandung sekitar 153 sampai 238 mg.

Sedangkan untuk decaffein kopi atau kopi yang telah melewati proses khusus ini tetap mengandung kafein dalam jumlah kecil, sekitar 0-7 mg per 230 ml
Batas konsumsi kafein harian adalah maksimal 400 mg per hari. Hal ini setara dengan empat sampai lima cangkir kopi. Bahkan para ahli berpendapat bahwa dengan jumlah kafein sebanyak itu, tidak ada efek samping berbahaya dan merugikan yang bisa terjadi.
Meskipun kafein memiliki manfaat tersendiri, kafei juga bisa menimbulkan beberapa gangguan jika dikonsumsi tidak dengan batas wajar.
Efek negatif utama kafein yaitu dapat menyebabkan kurang tidur pada orang yang terus menerus mengonsumsinya. Ada juga kecenderungan kuat untuk merasa lelah sepanjang waktu, mengalami masalah tidur seperti insomnia, kesulitan mengingat, dan masalah dalam mengatur emosi.
Meskipun kafein dikenal bisa membuat seseorang terjaga, tetapi ada juga mereka yang justru merasa ngantuk setelah meminumnya.
Hal ini bisa terjadi karena kafein membuat mereka merasa lelah. Kafein dapat menyebabkan seseorang kurang tidur dalam sehari.
Anda mungkin merasa lelah dan ingin tidur lebih banyak keesokan harinya. Namun, pasti tetap butuh mengonsumsi kafein untuk menghindari rasa ngantuk. Dari sinilah ketergantungan kafein dimulai.
Waktu terbaik untuk minum kafein yaitu minimal enam jam sebelum tidur. Kalau Anda mengalami gejala sakit kepala terus-menerus, mengalami kcemasan, kesulitan tidur di malam hari, dan sangat mengantuk di siang hari, bisa jadi ini efek ketergantungan ketika minum kafein secara berlebihan.
Meskipun sebagian besar telah memasukkan konsumsi kafein ke dalam rutinitas harian, tetapi Anda perlu menyadari bahwa terlalu banyak kafein dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Perhatikan jumlah asupan kafein setiap harinya untuk mencegah efek samping.
(Endang Oktaviyanti)