TIDAK banyak yang tahu mengapa perayaan Halloween identik dengan warna hitam dan oranye.
Menjelang akhir Oktober, dekorasi dan pernak pernik khas Halloween semakin mudah ditemui di mana-mana.
Perayaan yang berasal dari budaya Barat dan Amerika Serikat ini menjadi sangat populer di seluruh dunia.
Halloween memiliki sisi seram yang berkaitan dengan makhluk-makhluk supernatural dan misterius. Tetapi juga mengandung sisi menyenangkan dan keceriaan.
(Foto: Unsplash)
Selama bertahun-tahun, perayaan Halloween identik dengan warna hitam dan oranye. Penggunaan kedua warna tersebut rupanya memiliki filosofi tersendiri.
Mengutip dari laman Good Housekeeping, perayaan Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain pada abad ke-18.
Yang mana pada saat itu bangsa Celtic melakukan perayaan tersebut dimulai dan berakhir saat matahari terbenam, sehingga perayaan dimulai pada malam tanggal 31 Oktober.
(Foto: iStock)
Mereka percaya bahwa malam sebelum tahun baru adalah waktu dimana hantu kembali ke bumi. Di mana saat itu batas antara orang yang mati dan hidup telah runtuh. Sehingga mereka mengenakan kostum, menyalakan api unggun, dan melakukan pengorbanan.
Selain perayaan supranatural yang berkaitan dengan hal mistis, festival Celtic kuno Samhain juga menandai akhir musim panen dan dimulainya musim dingin.
Waktu tersebut dikaitkan dengan kematian manusia dan hari yang panjang, gelap, serta dingin. Karena itu, masyarakat menggunakan warna hitam dan mengasosiasikannya dengan benda atau hewan berwarna hitam pula seperti kelelawar, topi sihir, laba-laba dan kucing.