Transformasi Ayu Ting Ting, Biduan Depok yang Kian Gemilang
AYU Ting Ting kini terbilang menjadi salah satu penyanyi dangdut papan atas. Segala prestasi pun sudah dia raih.
Tak hanya menghibur di atas panggung lewat suara merdunya, ibu satu anak itu kadang menghibur penggemar lewat tingkahnya di program komedi.
Menjadi selebriti sukses seperti sekarang ini, bagaimana transformasi anak Abdul Razak ini? Berikut potretnya dikutip dari Instagram miliknya @ayutingting92, Selasa (24/10/2023).
1. Masa kecil
Ayu Rosmalina atau Ayu Ting Ting lahir di Depok, 20 Juni 1992. Ayu anak pertama dari dua bersaudara.
Dia memiliki adik cantik yang bernama Assyifa Nuraini. Pedandut cantik ini memang terlahir dari darah Betawi.
Selain mempunyai suara khas yang merdu, dia juga sering muncul di beberapa stasiun televisi kerap mengisi acara komedi bersama beberapa artis lainnya.
2. Masa Remaja
Sama seperti anak remaja pada umumnya, Ayu pun sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya untuk sekedar hangout melepas penat dari aktivitas sekolah.
3. Awal karier
Ayu Ting Ting memulai karier menjadi penyanyi dangdut dengan merilis lagu pertamanya berjudul Geol Ajep Ajep dan Alamat Palsu, ciptaan Dadan dari Tasikmalaya.
Ayu pernah menyempatkan diri untuk berkuliah di Universitas Gunadarma, tapi di memilih untuk tidak meneruskan kuliah demi berkarier.
4. Dekat dengan Anak
Ayu menikah dengan Henry Baskoro Hendarso yang akrab disapa sebagai Enji pada tanggal 4 Juli 2013. Sayang, hubungan keduanya tidak berlangsung lama. Dari pernikahannya itu, Ayu melahirkan seorang putri bernama Bilqis Khumairah Razak.
Menjadi orangtua tunggal membuat Ayu terus berdekatan dengan sang putri. Tak jarang dia sering menghabiskan waktu bersama.
5. Sukses di Dunia Entertaiment
Seiring berjalannya waktu, Ayu pun banyak meraih penghargaan. Berkat usaha dan kerja kerasnya ayu mendapatkan penghargaan pertama pada 2011 sampai sekarang. Penghargaan pertama Ayu pada Klik Awards sebagai Artis Penyanyi Fenomenal Terbaik. Kala itu, lagu Alamat Palsu memang di gemari banyak orang.
(Endang Oktaviyanti)
