BELUM lama ini, Amanda Manopo mengungkapkan dirinya mengidap epilepsi. Hal itu diungkapkan di podcast YouTube Kemal Palevi.
Amanda mengatakan, penyakitnya itu kerap kambuh saat dia sedang tidur. Bahkan saat tidur dia mengalami kejang ketika tubuhnya sedang lelah.
"Gue epilepsi, jadi kalau capek banget dan diforsir terus gue tumbang," ujarnya.
Bahkan Amanda Manopo mengungkapkan penyakitnya kambuh hingga membuat dirinya nyaris meninggal dunia.
BACA JUGA:
"Pernah nyaris meninggal karena pas kejang jalur napas gue tersedak," ungkapnya.
Lalu apa sih epilepsi itu?
Dilansir dari Mayo Clinic, epilepsi merupakan suatu kondisi di otak yang mengalami kejang secara berulang.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit diperkirakan 1,2 persen orang di Amerika Serikat menderita epilepsi aktif. Epilepsi mempengaruhi orang-orang dari semua jenis kelamin, ras, latar belakang etnis dan usia.
Gejala epilepsi
Membahas tentang gejala epilepsi sebenarnya beragam tergantung jenis kejangnya. Karena epilepsi disebabkan oleh aktivitas tertentu di otak, kejang dapat mempengaruhi proses otak apapun.
Namun biasanya gejala epilepsi sendiri seperti otot kaku, merasa bingung sementara, penurunan kesadaran, gejala psikologis seperti ketakutan, kecemasan, hingga deja vu, dan juga perubahan perilaku.
BACA JUGA:
Jenis-jenis epilepsi
Penyakit epilepsi dibagi menjadi dua jenis, yakni umum dan parsial. Epilepsi umum merupakan kondisi di mana kedua bagian otak yakni tonik dan klonik yang berisiko menyebabkan hilang kesadaran.
Sementara epilepsi parsial menimbulkan gejala yang berkaitan dengan masalah indera, seperti tremor atau kejang pada jari kaki dan tangan.
Penyebab Epilepsi
Sebenarnya penyakit epilepsi belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun ada beberapa faktor yang berisiko menyebabkan epilepsi, seperti autisme, cedera sebelum persalinan. penyakit menular seperti HIV/AIDS dan meningitis, stroke dan tumor otak. cedera kepala akibat kecelakaan, dan pengaruh genetik/
Faktor Risiko Epilepsi
Ada pula beberapa faktor risiko penyebab epilepsi, yakni riwayat kejang sejak kecil, demensia, infeksi otak, penyakit vaskular atau stroke, riwayat keluarga, cedera kepala, berusia di bawah 2 tahun atau lansia di atas 65 tahun.