Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Video Batita Diberi Makanan Pedas, Begini Penjelasan Dokter

Syifa Fauziah , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |23:00 WIB
Viral Video Batita Diberi Makanan Pedas, Begini Penjelasan Dokter
Viral batita diberi makanan pedas. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

BARU-baru ini sebuah video memperlihatkan seorang batita yang diberi makanan pedas viral di media sosial. Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @zaidiasyukria.

Dalam video tersebut terlihat anak batita itu diberi sambal pete. Meski terlihat suapan nasi yang diberikan ke sang anak yang berwarna merah penuh cabai, namun anak tersebut tidak terlihat kepedasan. Anak tersebut juga nampak lahap menyantap makanan tersebut.

Postingan tersebut viral dan sudah ditonton lebih dari 10 juta akun dan mendapat banyak komentar dari netizen. Tidak sedikit dari mereka yang miris melihat anak bocah sudah diberi makanan pedas.

Melihat video tersebut, Konten Kreator sekaligus Dokter, dr. Nadia Alaydrus pun memberi tanggapannya. Menurutnya memberi makanan dengan rempah seperti jahe, kunyit, bawang merah, dan bawang putih boleh diberikan saat masa MPASI.

Balita

Namun kalau rempah dengan rasa kuat seperti cabai sebaiknya menunggu anak berusia di atas dua tahun.

"Kalau anak berusia di bawah satu tahun, anak masih beradaptasi dengan rasa makanan dasar dan umumnya masih sensitif dengan rasa kuat," ujar dr Nadia seperti dikutip dari Instagram @nadialaydrus, Selasa (17/10/2023).

Dokter Nadia menambahkan anak batita yang sudah diberikan makanan pedas akan berdampak pada kesehatan. Makanan pedas bisa menyebabkan sistem pencernaan bayi mengalami iritasi, menyebabkan asam lambung dan membuat anak itu menjadi merasa tidak nyaman.

"Makanan pedas dapat menyebabkan reseptor nyeri di lidah dan juga di usus yaitu capsaicin. Inilah zat yang bisa menghasilkan rasa pedas dan berkaitan dengan reseptor yang mengirimkan sinyal nyeri di otak," katanya.

Namun ada beberapa orang yang mengatakan tidak masalah untuk memberikan anak makanan pedas agar ketika sudah besar tidak pilih-pilih makanan. Namun anggapan tersebut tidak benar.

"Kalau mau anaknya nggak pilih-pilih makanan harus terapin feeding rules dan responsif feeding," ujar dr Nadia.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement