SUMATERA merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan rumah bagi beragam spesies hewan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Beberapa hewan endemik Sumatera tersebut meliputi orangutan sumatera, ular piton sumatera, gajah sumatera, harimau sumatera, dan masih banyak lagi.
Populasi mereka terancam karena maraknya perburuan maupun pembalakan liar yang merusak habitat mereka.
Setiap spesies ini memiliki karakteristik serta fakta menarik yang berhubungan dengan mereka. Berikut 7 hewan endemik sumatera, sebagaimana Okezone kutip dari Animalia.
1. Orangutan Sumatera
Orangutan Sumatera atau Pongo abelii, merupakan salah satu dari ketiga spesies orangutan. Hewan primata ini sedang menghadapi ancaman kepunahan, khususnya di wilayah utara Pulau Sumatera, Indonesia. Sehingga, sulit ditemukan jika dibandingkan dengan orangutan Kalimantan.
Nama orangutan ini berasal dari dua kata yaitu orang dan hutan, di mana dalam bahasa Melayu yang berarti orang yang berasal dari hutan.
(Foto: IG/@orangutanssos)
Tak hanya, itu, spesies ini dikenal sebagai salah satu hewan pintar karena memiliki sekitar 97 persen DNA manusia, dengan bobot tubuh sebesar 45-90 kg, dan tingginya mencapai 90-140 cm.
2. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera atau Elephas maximus sumatranus, merupakan salah satu dari ketiga subspesies gajah Asia yang diakui dan berasal dari Pulau Sumatera, Indonesia.
Pada tahun 2011, International Union for Conservation of Nature (IUCN) meningkatkan status konservasi gajah Sumatera dari terancam punah menjadi sangat terancam punah dalam daftar merah, karena populasi gajah ini telah mengalami penurunan sekitar 80 persen dalam tiga generasi terakhir.
Subspesies ini sangat terancam akibat hilangnya habitat, degradasi, fragmentasi, dan perburuan, yang mencapai lebih dari 69 persen habitat potensial gajah telah hilang dalam 25 tahun terakhir.
(Foto: IG/@izasmulska)
Sebagian besar hutan yang tersisa saat ini berada dalam kawasan yang lebih kecil sekitar 250 km persegi, untuk mendukung populasi gajah secara layak.
3. Orangutan Tapanuli
Orangutan Tapanuli juga dikenal dengan istilah Pongo tapanuliensis, merupakan spesies orangutan yang ditemukan di pulau Sumatera di Indonesia.
Hewan ini merupakan salah satu dari tiga spesies orangutan yang dikenal, selain orangutan Sumatera, yang ditemukan lebih jauh ke barat laut di pulau ini.
Mamalia primates ini dapat hidup selama 30 tahun, dengan tinggi tubuhnya mencapai 110-137 cm, dan berat sekitar 40-90 kg. Bahkan, saat ini orangutan tapanuli masuk dalam daftar spesies yang terancam punah.
(Foto: iStock)
4. Ular Piton Sumatera
Ular piton ekor pendek Sumatera atau Python curtus adalah spesies dari keluarga Pythonidae, yang tidak berbisa dan berasal dari Sumatera.
Ular piton ekor pendek Sumatera ini bertubuh besar dan kuat. Ekornya sangat pendek dibandingkan dengan panjang keseluruhannya. Pola warnanya terdiri dari warna dasar krem, coklat, atau coklat keabuan yang dilapis dengan bercak-bercak berwarna merah bata hingga merah darah.
5. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera atau Sunda Panthera tigris sondaica, adalah populasi harimau Pulau Sunda di Pulau Sumatera, Indonesia, yang berat tubuhnya sebesar 74-140 kg, dengan tingginya yang mencapai 2,3 meter.
Harimau ini merupakan satu-satunya populasi harimau yang masih hidup di Kepulauan Sunda, di antara spesies harimau Bali dan Jawa yang telah punah.
Faktanya, harimau sumatera memiliki penglihatan yang sangat baik. Bahkan, lebih tajam, dibandingkan dengan penglihatan yang dimiliki manusia. Karena itu, urutan gen mitokondria lengkap dari 34 harimau mendukung hipotesis bahwa harimau Sumatera secara diagnostik berbeda dari subspesies di daratan.
(Foto: IG/@jasthinphotography)
6. Kelinci Sumatera
Kelinci belang Sumatera atau Nesolagus netscheri, dikenal sebagai kelinci telinga pendek Sumatera atau kelinci Sumatera, yang hanya ditemukan di hutan-hutan di Pegunungan Barisan di Sumatera bagian barat, Indonesia, dan sekitarnya.
Kelinci ini terancam punah akibat hilangnya habitat. Selain itu, mereka memiliki bobot sekitar 1,5 kg dan ukuran tubuhnya berkisar 368-417 mm, serta memiliki panjang ekor sekitar 17 mm.
Uniknya, kelinci ini memiliki pola garis-garis berwarna hitam atau coklat tua di atas punggungnya, yang berwarna abu-abu kekuningan yang berubah menjadi coklat di bagian bokongnya. Serta, bulu kelinci sumatera terasa lembut dan tebal, dengan lapisan bulu yang lebih panjang dan lebih keras.
(Foto: IG/@zoomelakaofficial)
7. Serow Sumatera
Serow Sumatera atau Capricornis sumatraensis sumatraensis, juga dikenal sebagai serow selatan, mereka adalah subspesies serow daratan yang berasal dari hutan pegunungan di Semenanjung Thailand-Melayu dan di pulau Sumatera, Indonesia.
Mamalia ini, sebelumnya dianggap sebagai spesies terpisah. Namun, saat ini dikelompokkan dalam serow daratan, karena semua spesies serow daratan dari Cina, merah dan Himalaya, sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari spesies ini.
Namun, serow sumatera terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan liar, sehingga dianggap sebagai spesies yang rentan oleh IUCN.
(Rizka Diputra)