INFEKSI penyakit menular masih belum sepenuhnya teratasi. Salah satu penyakit menular yang masih ada dan kerap menghantui masyarakat Indonesia adalah diare. Diare menduduki urutan kedua setelah pneumonia dengan prevalensi mencapai 9,8 Persen.
Untuk menanggulangi hal tersebut, dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober 2023, Pakar Penyakit Infeksi dan Tropis Anak, Prof. Dr. dr.Hingky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) menjelaskan kegiatan yang dapat dilakukan adalah cuci tangan dengan sabun.
Karena kegiatan tersebut dapat memberikan perlindungan seseorang dari kuman, dan menjaga anak supaya tidak mudah jatuh sakit.
“Dengan mencuci tangan yang singkat, sederhana itu dapat membuat kuman mati, kuman itu larut, kuman itu netral, kuman itu lepas. Jadi kita upaya mengurangi risiko terinfeksi,” kata Prof Hingky, saat ditemui dalam acara Konferensi Pers Hari Cuci Tangan Sedunia 2023, di kawasan Cilandak, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Meskipun dalam beberapa kasus seseorang mungkin memiliki jenis kulit yang berbeda, dengan tingkat kesensitifan lebih tinggi hal itu dapat dibantu beberapa cara, seperti penggunaan moisturizer setelah mencuci tangan.
Adanya kandungan pada moisturizer yang berfungsi untuk menghindrasi kulit, melindungi serta mencegah terjadinya permasalahan kulit, dapat menjadi cara seseorang mengurangi risiko tersebut.
“Mungkin beberapa ada sabun yang bilang ada kandungan moisturizer, nah itu mungkin dapat mengurangi. Tapi kalau itu dijadikan alasan untuk tidak cuci tangan, itu rugi kita. Jadi pakai moisturizer,” ucapnya.