Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

MPASI Fortifikasi Aman untuk Bayi? Begini Penjelasan Ahli

Novie Fauziah , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2023 |03:00 WIB
MPASI Fortifikasi Aman untuk Bayi? Begini Penjelasan Ahli
Amankah MPASI fortifikasi aman untuk bayi? (Foto: Freepik.com)
A
A
A

SEBAGIAN ibu kerap mempertanyakan, apakah makanan pendamping air susu ibu (MPASI) fortifikasi aman untuk bayi? Pertanyaan tersebut timbul lantaran jenis MPASI tersebut termasuk makanan pabrikan dan sejumlah orang mengaggapnya tidak baik untuk si kecil.

Akademisi dan Ahli di bidang Teknologi Pangan, Prof. Dr. Ir. Sugiyono, M.AppSc mengatakan anggapan MPASI fortifikasi tidak selalu berbahaya. Dimana saat proses pengolahannya mencakup pemasakan seperti perebusan, pengukusan dan pengeringan.

"Tak hanya dalam bidang industri, proses pengeringan makanan juga umum dilakukan masyarakat dalam keseharian agar makanan menjadi awet. Sebagai contoh, roti tawar dikeringkan menjadi roti kering, ataupun daging dikeringkan menjadi dendeng. Jadi, makanan pabrikan itu cepat penyajiannya karena sudah dimasak sebelumnya, dan awet karena telah dikeringkan," ujar Prof Sugiyono dalam keterangan resminya.

Mpasi aman untuk anak?

Oleh karena itu, kata dia, asumsi bahwa makanan pabrikan diduga mengandung pengawet tambahan tidak selalu benar adanya. Dalam bidang industri, salah satu makanan yang melalui proses pengeringan agar lebih awet adalah makanan bayi yang dikeringkan menjadi MPASI fortifikasi.

Lebih lanjut, pendapat negatif lain mengenai pemrosesan yang 'menghilangkan gizi' pada MPASI fortifikasi memang tidak dipungkiri, bahwa proses pengolahan termasuk saat mengolahnya di rumah seperti memasak, dapat merusak sebagian vitamin yang ada pada makanan.

Kemudian pada makanan fortifikasi, sebagian zat gizi yang rusak atau hilang karena proses pengolahan juga dapat diatasi dengan menambahkan vitamin dan mineral pada makanan yang telah diolah.

"Hal inilah yang membedakan fortifikasi dengan makanan yang diolah di rumah. Proses penambahan vitamin dan mineral ini justru bisa memberi tambahan nutrisi yang sangat sulit dipenuhi tiap harinya, misalnya zat besi dan zat gizi mikro lainnya untuk memenuhi kebutuhan bayi," ujarnya.

Sementara itu Dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA, MKes seorang Pakar Gizi Anak menambahkan, dirinya memahami adanya berbagai pertimbangan dan perbedaan pandangan dalam memilih nutrisi MPASI.

Lalu sebagian berpendapat, bahwa MPASI yang baik adalah yang diolah sendiri, dan di sisi lain anti terhadap MPASI fortifikasi. Lebih nyaman menggunakan MPASI pinggir jalan yang tidak pernah tahu proses pembuatannya, dibandingkan menggunakan MPASI fortifikasi.

"Saya setuju dengan tujuan Prof. Sugiyono untuk meningkatkan literasi gizi melalui isu ini. Karena itu, saya ingin memulai dengan membahas pengetahuan dasarnya dulu, yaitu peran gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). 1000 HPK adalah fase terpenting dalam membentuk dan membangun kualitas gizi anak," tuturnya.

Dia menjelaskan, kualitas pada 1000 HPK sangat menentukan keberlangsungan kehidupan anak di masa depan. Misalnya, seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat.

Kemudian perkembangan yang dimulai adalah kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem imun.

"Bahkan perkembangan otak manusia 80 persen terjadi pada masa 1000 HPK, dan sisanya 20 persen terjadi hingga dewasa," katanya.

Oleh karena itu selain memerhatikan nutrisi seimbang saat hamil, kemudian memastikan asupan gizi melalui ASI selama enam bulan, ibu juga harus memperhatikan asupan nutrisi pada fase MPASI saat usia anak di atas enam bulan.

"Pada usia tersebut, anak sudah semakin membutuhkan nutrisi yang kompleks dan tidak cukup hanya diberikan melalui ASI. Anak sudah sangat perlu diberikan dukungan asupan lain melalui MPASI," katanya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement