RENDAHNYA partisipasi politik perempuan di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk bersinergi untuk mewujudkan misi yang sama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Hal inilah yang kemudian coba dicapai oleh KPPI yang telah bermitra dengan KemenPPPA, untuk mendorong dan meyakinkan kembali para perempuan Indonesia. Sebab mereka memiliki hak yang sama untuk duduk di parlemen.
Sekretaris Jendral KPPI, Lis Dedeh mengungkapkan pandangannya bahwa perempuan memiliki peluang yang besar untuk berkiprah dan turut andil dalam pembangunan negara.
“Sangat bisa, justru perempuan memiliki six senses yang berbeda tentang bagaimana membangun bangsa ini dari hati,” kata Lis Dedeh saat dijumpai di kantor KemenPPPA, Kamis (5/10/2023).
Pada pemilu 2024, Lis Dedeh mengungkapkan target yang coba dikejar oleh KPPI untuk memenuhi keterisian perempuan di parlemen sebesar 30 persen.
“Target itu harus menjadi nyata dengan segala perjuangan kita, terutama di Pemilu 2024. Menuju keberhasilan itu tentu kami dukung dari berbagai aspek,” ucapnya.
Masih ditemukan beberapa daerah dengan paham patriarki, khususnya terhadap perempuan yang akan terjun maupun tengah berkecimpung di dunia politik. Terkait hal itu, Lis Dedeh percaya dengan adanya perwakilan KPPI di tiap-tiap daerah dapat meruntuhkan dinding penghalang tersebut.