SETIAP orang memiliki gaya hidup masing-masing, ada yang lebih menyukai aktivas diluar rumah tapi ada pula yang memilih untuk menetap di rumah.
Istilah mager atau males gerak, sering kali digunakan oleh sebagian masyarakat yang tidak menyukai keramaian, dan memilih untuk menyendiri ditempat yang membuatnya nyaman. Namun, tahukah Anda bahwa sebagian besar penelitian mengatakan, gaya hidup kurang gerak dapat menyebabkan risiko kematian?
“Saking bahayanya hidup sedentari, banyak banget penelitian yang konsisten ngebuktiin gaya hidup kurang gerak meningkatkan risiko kegemukan, diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, bahkan kematian dini,” ucap Rizal Do, selaku Ners sekaligus Healthy Lifestyle Educator, dikutip dalam akun X miliknya @afrkml, Rabu (20/9/2023).

Menurutnya, kebanyakan orang lebih memilih untuk rebahan, duduk, diam tanpa aktif secara fisik, dan malas olahraga, yang mana semua itu akan menurunkan metabolisme tubuh. Selain itu kebiasaan tersebut juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah, dan tekanan darah, serta memecah lemak.
Bahkan hal itu juga didukung dengan penelitian berjudul ‘Sedentary Behaviors and Subsequent Health Outcomes in Adults’ yang menunjukkan analisis data selama 15 tahun, kalau gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan risiko kematian dini, tanpa melihat tingkat aktivitas fisik seseorang.
“Makanya, sempetin deh 10-20 menit buat olahraga!,” kata Rizal Do.