AIR mani atau biasa disebut sperma ternyata memiliki beberapa nutrisi yang bermanfaat seperti protein, seng, magnesium dan urea. Tak heran jika air mani sering disebut dapat mengatasi jerawat dan regenerasi kulit.
Meski demikian, hanya sedikit bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut, dikarenakan membubuhkan air mani pada kulit dapat menimbulkan reaksi alergi dan infeksi menular seksual (IMS).
Lantas apakah air mani baik untuk kulit? Merangkum dari Medical News Today pada Selasa (19/9/2023), berikut ulasannya.
1. Air mani mengatasi jerawat
Hal ini bermula dari gagasan bahwa spermidine, senyawa organik yang ditemukan dalam air mani mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamis yang dapat membantu mengobati dan memperbaiki jerawat.
Namun hal tersebut belum ada bukti ilmiah maupun pendukung ilmiahnya, oleh karena itu jangan mencoba-coba mengaplikasikan air mani pada kulit yang berjerawat.
2. Sebagai anti penuaan
Air mani memiliki kandungan spermidine yang bertanggungjawab atas bau air mani, dan pada studi kasus 2021 mencatat bahwa kandungan tersebut disekresikan dari bakteri streptokokus yang berkontribusi pada pemulihan kulit dengan mendorong sintesis kolagen.
Namun kandungan tersebut sangat rendah, lebih efektif jika Anda mengonsumsi buah jeruk dan paprika hijau yang memiliki spermidine tinggi.
3. Konsumsi air mani membantu merawat kulit?
Bukti ilmiah terkait hal ini masih sangat kurang dan sebaliknya mengonsumsi air mani dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).
4. Menurunkan gejala depresi
Penelitian lama menunjukan bahwa air mani memiliki efek positif pada depresi. Dikarenakan dalam penelitian ini perempuan yang aktif secara seksual dan melakukan hubungan intim tanpa kondom mendapat skor lebih rendah pada kuesioner yang mengukur gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang menggunakan kondom.
5. Mengurangi stres
Air mani mengandung oksitosin yang merupakan hormon dalam memperbaiki gangguan yang berhubungan dengan stres. Namun hal ini cukup dilakukan ketika Anda berhubungan intim yang meningkatkan kadar oksitosin tanpa harus mengonsumsi air mani.
(Leonardus Selwyn)