Sementara itu, Jacklevyn Frits Manuputty, S.Th selaku Sekeretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia menambahkan perihal pentingnya literasi digital di lingkung Gereja terutama untuk anak-anak.
Menurutnya, Gereja juga perlu melek dan memberi pendampingan literasi digital yang baik untuk para jemaat.
“Ya kita mendorong supaya pendampingan untuk literasi digital terutama dalam kehidupan berjemaat. Ada bahaya dalam dunia digital, oleh karena itu literasi sangat penting. Dalam transformasi tekonologi, Gereja bisa ikut berselancar di dalamnya,” tutur Jacklevyn.

Lebih lanjut acara Deklarasi Gereja Ramah Anak Literasi Digital juga dihadiri para anak-anak yang merupakan jemaat GPIB. Mereka pun menyuarakan harapan mereka yang ingin Gereja bisa jadi wadah yang menyenangkan untuk ibadah maupun belajar dan bersosialisasi.
GPIB memiliki 345 jemaat dan kurang lebih 200 pos pelayanan di 26 provinsi wilayah Republik Indonesia. GPIB juga memiliki fungsi menggiatkan pelayanan dan kebutuhan anak agar bisa menciptakan lingkungan literasi dan ibadah yang menyenangkan.
(Leonardus Selwyn)