KOREA Utara merupakan negara komunis dan sangat tertutup di dunia. Untuk itu, ada banyak sekali pembatasan terhadap warga negara dan wisatawan. Terdapat sejumlah larangan aneh yang harus ditaati di Korea Utara.
Sejak berdiri pada 1948, Korea Utara hanya dipimpin oleh keluarga Kim. Sekarang Presidennya Kim Jong-Un, generasi ketiga. Dia masih mempertahankan pemerintahan yang sentralistik dan otoriter.
Meski tertutup, Korea Utara tetap menerima kunjungan wisatawan dari luar negeri dengan sangat ketat. Ada sejumlah destinasi wisata menarik di Korea Utara, hanya saja jarang terekspos.
Nah, buat traveler yang mau berkunjung ke Korea Utara, pahami dulu sejumlah hal yang tak boleh dilakukan di sana.
BACA JUGA:
Berikut sederet larangan aneh di Korea Utara.
1. Dilarang menonton film dan lagu asing, termasuk Kpop
Pemerintah Korea Utara menerapkan larangan menonton film dan lagu asing, termasuk Kpop. Karena hal ini dapat membuka jendela ke dunia luar yang berbeda, yang mungkin mengekspos warga negara kepada budaya, nilai, dan pandangan yang berbeda dengan propaganda pemerintah.

Artis Kpop
Korea Utara memiliki tiga saluran Tv, dan semua konten dikendalikan oleh pemerintah. Hal ini untuk memastikan bahwa warga negara terpapar secara eksklusif pada pesan-pesan yang sesuai dengan ideologi dan pandangan pemerintahan.
Menonton atau mendengarkan konten asing di Korea Utara bisa mengakibatkan tindakan hukum, termasuk penjara.
BACA JUGA:
2. Larangan merias rambut dengan gaya asing
Korea Utara memiliki aturan yang ketat terkait gaya rambut penduduknya, hal ini bertujuan supaya warga negara tidak terpengaruh budaya barat.
Model rambut diatur oleh pemerintah mengikuti pedoman-pedoman yang ditetapkan oleh rezim.

Ilustrasi gaya rambut
Pilihan gaya rambut sering kali terbatas pada model yang dianggap sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh pemerintah.
Pada tahun 2013, Kim Jong Un menyediakan pilihan gaya rambut bagi penduduk, 18 untuk wanita, 10 untuk pria dan gaya rambut lainnya dilarang.
3. Larangan tertawa selama masa berkabung
Di Korea Utara, selama masa berkabung atau peringatan resmi, seperti saat kematian pemimpin negara atau peristiwa penting lainnya, ada larangan tertawa atau mengekspresikan kegembiraan secara terbuka.
BACA JUGA:
Pada bulan Desember 2022, otoritas Korea Utara menerapkan larangan tertawa selama 11 hari. Tindakan ini diambil karena saat itu Pyongyang sedang mengenang 10 tahun kematian Kim Jong II, pemimpin kedua Korea Utara dan ayah Kim Jong Un.
Selama periode ini, suasana menjadi serius dan hening sebagai tanda penghormatan terhadap peristiwa yang sedang diperingati.

Ilustrasi
4. Larangan menggunakan celana jeans
Di Korea Utara, warga diperbolehkan memakai celana jeans, tetapi pilihan warna terbatas pada yang berwarna gelap seperti hitam, dan menghindari warna biru karena dianggap sebagai simbol kapitalisme dan asosiasi dengan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, pemerintah Korea Utara memberlakukan larangan ini sebagai upaya untuk membatasi pengaruh budaya asing dan menjaga ideologis.