Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Leptospirosis, Penyakit Mengancam Nyawa yang Ditularkan Hewan

Tiara Indah Safitri , Jurnalis-Rabu, 23 Agustus 2023 |23:30 WIB
Mengenal Leptospirosis, Penyakit Mengancam Nyawa yang Ditularkan Hewan
Mengenal leptospirosis penyakit yang disebabkan oleh hewan. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MENGENAL leptospirosis penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba bakteri dari kelompok genus leptospira. Bakteri ini terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok leptospira interogans (patogen) dan leptospira biflex (non patogen).

Jika tidak diobati, leptospirosis akan menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa. Dikutip dari buku Pustaka Obor Populer, pada Selasa (22/8/2023), penyebaran penyakit ini dapat melalui hewan yang potensial seperti sapi, babi dan tikus.

Leptospira ini masuk ke dalam darah melalui kulit, selaput lendir mulut, konjungtiva, hidung, gastrointestinal (saluran alat pencernaan), dan lain-lain. Gejala pada penyakit ini sama seperti flu, akan tetapi lebih berat karena disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, serta kulit menjadi warna kuning.

Kejadian pada leptospirosis ini sering terjadi pada musim hujan dan terlebih pada kondisi kebanjiran, dan akan berkurang pada musim kemarau. Infeksi leptospira dapat juga menyebabkan gangguan dan selain itu endotoksin yang dihasilkan leptospira bisa menyebabkan kerusakan dinding endotel kapiler.

Leptospirosis

Gejala Leptospirosis

Masa tunas atau inkubasi 2-26 hari, tapi umumnya 7-13 hari, rata-rata 10 hari. Setelah masa tunas selesai dapat diikuti perkembangan gejala, perkembangan penyakit yaitu:

  • Diare
  • Menggigil dan demam tinggi
  • Dapat dilihat melalui darah
  • Nyeri otot paha dan pinggang
  • Demam mendadak dan sakit kepala
  • Sakit perut

Diagnosis Leptospirosis

Pada pemeriksaan darah rutin:

  • Gangguan fungsi ginjal BUN
  • Terlihat pada leukositosis
  • Darah dan urine, dapat memastikan keberadaan bakteri leptospira di dalam darah dan urine
  • Tes enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) atau rapid test, untuk mendeteksi antibodi

Pengobatan Leptospirosis

Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik antara lain:

  • Klorammfenikol
  • Penisilin

Pencegahan Leptospirosis

Anda dapat mencegah dengan cara mengurangi risiko penyebaran infeksi leptospirosis, yaitu:

  • Mencuci tangan sebelum makan dan setelah kontak dengan hewan
  • Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan atau ternak
  • Mengenakan pakaian pelindung, saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri leptospira
  • Jaga kebersihan lingkungan dan pastikan lingkungan rumah bebas dari tikus
  • Mengonsumsi air minum yang terjamin kebersihannya
  • Tidak berenang di air danau maupun sungai
  • Mencuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum dikonsumsi

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement