MENGENAL harimau benggala yang mati di rumah Alshad Ahmad menarik untuk diulas. Seperti diketahui anak harimau peliharaan Alshad Ahmad yang diberi nama Cenora mati. Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh sang youTuber melalui akun Instagram pribadinya @alshadahmad.
Dalam unggahannya, kekasih Tiara Andiri tersebut tampak membagikan fotonya bersama Cenora yang sudah tak bernyawa. Duka mendalam tentunya dirasakan oleh sepupu Raffi Ahmad tersebut, mengingat dirinya merupakan seorang pecinta hewan. Hal ini membuat netizen penasaran apa itu jenis harimau benggala.
Berikut ini mengenal harimau benggala yang mati di rumah Alshad Ahmad dilansir dari berbagai sumber:
-Harimau Benggala
Harimau Benggala merupakan spesies kucing terbesar kedua di dunia setelah Harimau Siberia. Ciri khas yang dimiliki yaitu bulu yang berwarna oranye terang dengan motif garis-garis hitam atau cokelat tua. Habitat mereka tersebar di hutan lebat dan rawa-rawa India, Bangladesh, Bhutan dan Nepal.
Selain itu, mereka memiliki gigi taring terbesar dari semua keluarga kucing. Panjang taringnya bisa mencapai 10 cm. Cakar yang kuat juga memungkinkan mereka memanjat pohon untuk mencari mangsa.
Harimau Benggala sangat menyukai air dan merupakan perenang andal. Mereka akan berendam ketika cuaca panas, terkadang hal ini juga akan menguntungkan mereka saat mengejar mangsa di air.
Di alam liar, harimau termasuk mamalia yang cenderung suka menyendiri. Mereka biasanya berjalan-jalan sendiri di wilayah teritorialnya. Namun meski begitu, induk harimau selalu menghabiskan waktu dengan anaknya.
Satwa ini juga merupakan predator nokturnal yang suka berburu mangsa di malam hari. Penglihatan mereka di malam hari enam kali lebih tajam dibandingkan manusia.
Dibandingkan singa, harimau cenderung lebih jarang mengaum. Tetapi apabila mereka mengaum, suaranya akan terdengar begitu keras hingga bisa menakuti mangsanya. Apa sahabat satwa tahu bahwa suara auman mereka bisa terdengar hingga jarak tiga kilometer?
Satwa kucing besar ini masuk ke dalam status terancam punah menurut Redlist IUCN. Diperkirakan jumlah satwa ini di alam liar kurang dari 3000 populasi dan terus mengalami penurunan.
Banyak faktor yang membuat satwa ini hampir mengalami kepunahan, antara lain perdagangan satwa illegal, perburuan, kerusakan habitat dan perubahan iklim.
(RIN)
(Rani Hardjanti)