PENYANYI dan penulis lagu Sinead O'Connor dilaporkan meninggal dunia, ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 56 tahun.
Semasa hidupnya diketahui bergelut dengan kondisi kesehatan mentalnya yang tak stabil. Penyanyi legendaris tersebut ternyata sempat didiagnosis mengidap bipolar.
Melansir laporan Today, pernyataan ini pertama kali tersiar pada 2007 di siaran 'The Oprah Winfrey Show'. Dalam kesempatan tersebut, Sinead bercerita kalau dirinya sempat ada pikiran ingin bunuh diri sebelum diagnosis ditegakkan.
Mengidap gangguan bipolar, membuat pelantun hits Nothing Compares 2 U tersebut harus rutin mengonsumsi obat penstabil mood dan antidepresan.
Secara medis, dikutip dari laman Mayo Clinic, gangguan bipolar merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi) pada seseorang.
Saat seseorang mengalami depresi, ia mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau tak lagi merasa bahagia pada sebagian besar aktivitas yang ia jalani. Ketika suasana hati Anda berubah menjadi mania atau hipomania, Anda mungkin jadi merasa euforia, penuh energi, atau mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini begitu dapat mempengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan hingga kemampuan berpikir jernih seseorang.
Kondisi perubahan suasana hati ini bisa jarang terjadi atau beberapa kali dalam setahun. Sementara kebanyakan orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode, sebagian yang lain malah mungkin bisa tidak mengalaminya.
Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, pengidapnya bisa mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya tersebut dengan mengikuti pengobatan. Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar umumnya diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi)
(Rizky Pradita Ananda)