PULUHAN penumpang pesawat Jetstar terpaksa harus menginap dan tidur di lantai bandara setelah terjadi pembatalan penerbangan.
Mereka sebelumnya telantar selama 30 jam dan terpaksa mendirikan kemah di lantai tersebut.
Penumpang terpaksa tidur di lantai Bandara Whitsundays setelah penerbangan mereka dibatalkan.
Pembatalan penerbangan disebabkan lantaran pesawat yang akan mereka tumpangi mengalami masalah teknis sehingga tidak dapat berangkat.
Puncak musim liburan sekolah berarti sebagian besar akomodasi sudah dipesan, jadi tidak ada tempat untuk menempatkan penumpang setelah penerbangan dibatalkan.
Salah seorang penumpang, Simon Mossman mengatakan, peristiwa itu bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh siapapun juga.
“Ada seorang ibu yang sangat bergantung pada kursi rodanya, dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia tidak punya pilihan selain tidur di lantai ruang keberangkatan,” ujarnya, dikutip dari News.com.au.
“Tidur di lantai tidak nyaman dan itu bukan sesuatu yang Anda inginkan dari siapapun. Terutama setelah hari yang panjang dan kurangnya komunikasi," tambah Simon.
Seorang juru bicara Jetstar berdalih, cuaca buruk di Proserpine membuat maskapai tidak dapat menerbangkan pesawat pengganti atau bahkan mengerahkan seorang mekanik untuk memperbaiki masalah tersebut.
"Kami benar-benar minta maaf atas gangguan yang berkepanjangan ini dan tahu ini akan menjadi malam yang tidak nyaman bagi penumpang," sebut pihak Jetstar.
Maskapai mencoba mengatur penerbangan untuk membawa penumpang ke Brisbane di mana akan ada akomodasi, namun kabut mencegah penerbangan mendarat di Whitsundays.
Logistik berupa makanan, minuman, dan lainnya tersedia sepanjang malam bagi penumpang. Para penumpang tersebut akhirnya mendarat di Melbourne pada Rabu sore.
(Rizka Diputra)