Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasien Tak Perlu Berobat ke Malaysia dan Singapura Lagi Demi Program Bayi Tabung

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Minggu, 16 Juli 2023 |14:24 WIB
Pasien Tak Perlu Berobat ke Malaysia dan Singapura Lagi Demi Program Bayi Tabung
Bayi tabung (Foto: Vecteezy)
A
A
A

BANYAK pasangan yang mengalami gangguan kesuburan, akibatnya meskipun mereka sudah menikah lama, namun belum juga mendapatkan momongan yang diharapkan. Memiliki anak masih menjadi hal yang didambakan banyak orang.

Namun seseorang tidak bisa dicap memiliki gangguan kesuburan jika belum melakukan pemeriksaan secara mendalam. Jika pasangan belum punya anak selama bertahun-tahun sebenarnya terdapat solusinya. Yaitu, program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF).

 bayi tabung

Nah, selama ini banyak pasien yang berobat keluar negeri, termasuk ke luar negeri untuk program bayi tabung. Padahal di dalam negeri pun sudah ada program bayi tabung.

“Melalui inovasi teknologi terkini, maka bisa memberikan harapan kepada pasangan yang mengalami kesulitan dalam fertilisasi alami. Membantu pasien dalam memiliki bayi tabung,” jelas Dokter Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, selaku CEO PT. Morula Indonesia.

Dokter-dokter ahli dari Indonesia yang berpengalaman nasional dan internasional, ujar dia, bisa memastikan tingkat keberhasilan program IVF sekitar lebih dari 75% pada pasien dibawah 35 tahun melalui teknologi terbaru. Dengan standar sertifikasi internasional R-TAC (Reproductive Technology Accreditation Certification) dari Australia, pasangan tidak perlu khawatir karena standar keahlian dan kompetensi dokter-dokter tersebut tidak kalah dengan yang ada di luar negeri seperti di Malaysia maupun Singapura.

 BACA JUGA:

Lewat inovasi teknologi IVF, Indonesia mampu meningkatkan keberhasilan kehamilan dan melahirkan bayi sehat melalui program bayi tabung yang didukung dengan teknologi PGT-A atau Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy. Ini merupakan teknologi untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung.

 BACA JUGA:

“Teknologi PGT-A ini memberikan manfaat bagi pasangan yang memiliki kondisi sudah melakukan program bayi tabung berulang kali dan belum berhasil untuk hamil, pasangan yang memiliki riwayat keguguran berulang, pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan pada kehamilan sebelumnya, dan pasangan yang sudah berusia di atas 38 tahun. Pasangan dengan perempuan berusia diatas 38 tahun mempunyai keberhasilan 64% menggunakan teknologi PGTA di Morula IVF," tambah Dokter Ivan.

Selain PGT-A, lanjutnya, terdapat pemeriksaan kromosom lanjutan lainnya yaitu PGT-M (Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect). Beberapa kelainan yang dapat dicegah dengan menggunakan teknologi PGT-M seperti diantaranya Thalassemia, Spinal Muscular Atropy, Cystic Fibrosis dan penyakit genetik lain yang bersifat menurun.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement