KINI artis lawas Lulu Tobing memberhentikan kebiasaan merokok yang dijalaninya sejak dulu. Baru tiga bulan dijalani, artis 45 tahun itu mengaku seringkali merasa kesulitan untuk menahan agar tidak tergoda kembali merokok.
"Ini baru baru 3 bulan, masih ngerasain susahnya,"ujar Lulu Tobing saat dijumpai di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2023).
Lulu Tobing pun mengaku alasan dibalik keputusannya untuk berhenti merokok bukan semata-mata demi kesehatannya melainkan karena dirinya merasa sudah terlalu lama menjalani kehidupannya dengan merokok. Meski demikian, ia tidak dapat memastikan apakah kebiasaan merokok ini akan dihentikan secara permanen atau nanti dirinya akan kembali merokok.
"Iya ya pasti efeknya ada untuk kesehatan, tapi saya ngerasanya kayaknya udah keburu kelamaan ya hubungannya (dengan rokok) cukup dulu, nanti kedepannyaa gak tau. Tapi sekarang ya Alhamdulillah aman-aman aja berhentinya,"sambungnya.
Lulu Tobing pun merasakan tubuhnya yang jauh lebih sehat usai berhenti merokok dimana napasnya menjadi lebih panjang hingga tubuh terasa lebih enteng.
"Napasnya jadi lebih panjang, vitaminnya juga cukup, kulitnya lebih enak, badannya lebih enteng,"ujarnya.
Sebagai pengganti rokok, Lulu Tobing mengaku menjadi sering mengonsumsi makanan, terutama makanan manis. Sehingga bobot tubuhnya kadang sampai naik usai berhenti merokok.
BACA JUGA:
"Ya jadinya makan nggak berhenti, apalagi yang manis-manis. Mau es teler, apapun yang manis, kue lapis. Ya sekarang jadi agak lebih subur karena berhenti ngerokok,"jelasnya.
BACA JUGA:
Lalu apa manfaat berhenti merokok?
Dikutip dari Kemkes, berikut ini manfaat berhenti merokok,
1. Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik.
2. Nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme sehingga tingkat CO di dalam darah kembali normal.
3. Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem kardiovaskular meningkat baik.
4. Sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan pembau jauh lebih membaik. Sistem kardiovaskular terus meningkat baik.
5. Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna. Fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik. Napas pendek dan batuk-batuk berkurang.
6. Risiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya dibandingkan orang yang tetap merokok.
7. Risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah merokok.
8. Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung coroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.
(Dyah Ratna Meta Novia)