Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanya dusun kecil bernama Goenoeng Parang yang kini menjadi Kelurahan Gunungparang, kemudian berkembang menjadi beberapa desa seperti Cikole atau Parungseah.
Pada 1 April 1914, pemerintah Hindia Belanda mengubah kawasan Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente atau Kotapraja.
Perubahan itu lantaran di sana banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa sebagai pemilik perkebunan-perkebunan yang ada di selatan kawasan itu.
Selain versi kolonial Belanda, penjelasan yang lebih masuk akal adalah nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".
(Salman Mardira)