SIAPA saja bisa terkena gigitan tomcat alias semut charlie. Serangga yang memiliki habitat di persawahan, hutan, bahkan taman kota ini juga bisa menyerang wisatawan sata liburan. Yuk kenali gejala dan cara mengatasi gigitan tomcat.
Beberapa waktu lalu sempat heboh seorang turis asal Australia, Stephanie Moody digigit tomcat saat liburan di Bali. Wanita yang berprofesi sebagai perawat itu mengaku kulitnya menjadi ruam memerah akibat serangan tomcat.
Sebelumnya dia mengira itu akibat sengatan matahari. Beberapa hari kemudian, kulitnya jadi muncul lepuh kecil. "Warnanya jadi kuning dan melepuh seperti balon, satu kuning besar. Saya akhirnya mulai merasa sakit. Saya mengalami gejala demam dan merasa sangat mual," kata Moody seperti dilaporkan news.com.au.
BACA JUGA:
Dalam kanal Youtubenya, vlogger kesehatan Dokter Saddam Ismail mengatakan bahwa tomcat bisa mengeluarkan cairan hemolim dan racun pederin saat merasa terancam. Bila terkena kulit, racun tersebut cukup berbahaya.
Menurut Saddam, kuli yang terkena serangan racun tomcat akan muncul rasa gatal, kemerahan, sensasi terbakar, hingga rasa perih yang kuat. Selain itu, kulit juga bisa melepuh sampai bernanah, serta terjadi iritasi maupun peradangan.
Gejala ini bisa berlangsung cukup lama yakni sekitar 10 hari. Dari awal bersentuhan dengan racun tomcat, kulit sudah bisa langsung menunjukan reaksi.
Pertolongan Pertama Gigitan Tomcat
Jangan terlalu panik ketika Anda mendapati kulit telah terserang tomcat. Berikut ini ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
BACA JUGA:
1. Membersihkan Luka Gigitan
Segera cari air dan sabun apabila Anda menyadari telah digigit atau bersentuhan dengan tomcat, Bersihkan luka gigitan agar zat beracun tidak terlalu banyak menempel pada kulit.
2. Kompres Luka
Siapkan air dingin dan kain bersih atau kasa, lalu tempelkan di kulit yang terkena gigitan Tomcat. Hal ini bertujuan agar kemerahan, sakit, hingga gatal akibat Tomcat berkurang.