KAPAL selam wisata Titan yang hilang di lepas pantai Newfoundland, Kanada, sejak Minggu 18 Juni 2023, diketahui meledak di dasar laut. Lima wisatawan di dalam kapal selam milik OceanGate yang sedang ekspedisi menuju bangkai RMS Titanic itu dipastikan tewas.
Kelima korban adalah CEO sekaligus pendiri OceanGate, Stockton Rush; pengusaha Inggris, Hamish Harding; miliarder Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya Sulaiman Dawood; dan penyelam Prancis, Paul-Henri Nargeolet.
Titan merupakan kapal selam milik OceanGate yang sering digunakan untuk membawa turis melakukan ekspedisi ke bawah laut. Pada Minggu lalu, kapal tersebut membawa lima wisatawan untuk melihat langsung bangkai kapal Titanid yang tenggelam pada 15 April 1912 di Samudra Atlantik Utara.
BACA JUGA:
Dilansir dari Economictimes, kapal selam Titan dirancang dengan kemampuan bertahan di bawah air selama 96 jam. Panjangnya hingga 21 kaki atau 6,4 meter.
Dengan kapasitas penumpang lima orang, kapal selam kecil itu dapat bergerak turun hingga ke kedalaman 4.000 meter di bawah permukaan laut dengan kecepatan tiga knot atau 5,5 kilometer per jam.
Dalam situs web OceanGate, terdapat tiga kapal selam yang mereka miliki. Namun, dari ketiga jenis kapal selam tersebut, hanya Titan yang mampu menyelam cukup dalam untuk mencapai reruntuhan Titanic.
BACA JUGA:
Kapal selam wisata Titan berbobot 23.000 lbs (10.432 kg) dan dapat mencapai kedalaman hingga 13.100 kaki, dengan dukungan waktu 96 jam untuk 5 awak kapal bertahan hidup.
Seorang reporter CBS bernama David Pogue pada tahun lalu diketahui pernah melakukan perjalanan dengan kapal selam Titan. Ia mengatakan kepada BBC tentang masalah yang mungkin dialami oleh awak kapal selam dan awak darat.
Wisatawan dalam kapal selam Titan (OceanGate)
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan kapal selam tersebut. karena baik GPS maupun radio tidak berfungsi di bawah air.
“Ketika kapal pendukung berada tepat di atas kapal selam, mereka dapat mengirim pesan teks pendek bolak-balik. Jelas itu tidak lagi mendapat tanggapan,” kata Pogue.
Dia menambahkan, penumpang kapal selam akan disegel di dalam kapal dengan baut yang dipasang dari luar, sehingga mereka tidak mempunyai cara untuk melarikan diri, bahkan naik ke permukaan sendiri.
“Anda tidak dapat keluar dari kapal selam tanpa awak di luar yang membukakan Anda untuk keluar,” ungkapnya.