MUSEUM Mpu Purwa di Kota Malang, Jawa Timur menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang bisa jadi alternatif libur sekolah.
Museum yang terletak di Perumahan Griya Shanta, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang ini menyimpan berbagai macam koleksi benda-benda cagar budaya, menjadi saksi perjalanan panjang peradaban Malang.
Tiba di area museum, dua arca besar telah menyambut kedatangan pengunjung di halaman. Tak hanya itu, beberapa cagar budaya lain berupa lingga dan yoni juga diletakkan di area halaman Museum Mpu Purwa.
Memasuki area dalam museum, satu arca besar yakni Brahma Catur Muka menyambut kedatangan pengunjung ke area ruangan museum. Arca Brahma Catur Muka ini memiliki tinggi 159 sentimeter, lebar 118 meter, dengan tinggi sekitar 2 meter.
(Foto: MPI/Avirista Midaada)
Bergeser ke ruangan pamer benda cagar budaya, sejumlah arca terpampang di dalam. Beberapa koleksi museum mulai dari Arca Ganesha, Arca Nandiswara, Arca Bodhisatwa Manjuseri, hingga Arca Agastya juga dijumpai di ruangan lantai satu.
Beberapa koleksi benda cagar budaya berusia tua seperti Arca Siwa Mahaguru berusia 800 tahun lebih. Arca ini identik dengan peninggalan Kerajaan Mataram, karena memiliki ciri yang sama dengan yang ditemukan di Candi Sambisari dan Candi Prambanan.
Tak ketinggalan, Prasasti Muncang yang berangka tahun 866 saka bulan Caitra tanggal 6 suklapaksa wuku shinta, yang bertepatan dengan tanggal 3 Maret 944 M, juga menjadi suguhan ke pengunjung museum, yang ingin belajar peradaban Malang sejak dahulu.
Di area ruangan museum lantai dua, beberapa diorama permukiman di zaman Kerajaan Majapahit dan Singasari juga dipamerkan. Tak ketinggalan beberapa benda cagar budaya juga masih menjadi objek yang dipamerkan di Museum Mpu Purwa lantai dua.
(Foto: MPI/Avirista Midaada)
Kepala Seksi (Kasi) Sub Koordinator sejarah dan tradisi budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Arisandy Satrio Anggoro menyatakan, seluruh koleksi museum merupakan cagar budaya yang didapatkan dari area Malang. Dimana setiap setahun sekali koleksi-koleksi benda cagar budaya ini juga masih terus dijaga, dengan cara dibersihkan menggunakan cairan khusus.
"Perawatan dilaksanakan secara berkala setiap satu tahun sekali. Kita merawat semua koleksi kita di Mpu Purwa. Perawatannya kalau misalnya patung-patung disikat, diobati, pokoknya tidak sampai mengeluarkan lumut - lumut atau kotoran-kotoran yang bisa mengakibatkan kerusakan pada cagar budaya," ungkap Sandy.
Menurut Sandy, ada tiga jenis penyimpanan benda cagar budaya yang ada di Museum Mpu Purwa. Benda-benda itu ada yang disimpan di dalam lemari etalase kaca, ada yang di luar lemari kaca, meski masih berad di dalam ruangan. Sedangkan ada beberapa benda cagar budaya yang berada di luar ruangan, tepatnya di halaman depan Museum Mpu Purwa.