 
                
SEBANYAK 15 pasang finalis Abang None Kepulauan Seribu 2023 merupakan Gen Z, dengan usia di bawah 25 tahun.
Potensi ini yang dimanfaatkan pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu untuk melestarikan budaya Betawi dan menggiatkan pariwisata lokal di kalangan generasi muda dan produktif saat ini, agar anak-anak muda ini tetap mencintai Indonesia dan melek budaya yang ada di dalamnya.
"Makanya, saya selaku desainer yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan Abang None Kepulauan Seribu 2023 men-challenge 15 pasang ini dengan tidak menata gaya mereka," cerita Ethys Mayoshi, pemilik Batik Gobang Jakarta, pada MNC Portal, baru-baru ini.
"Kenapa? Agar anak-anak muda ini belajar sendiri, bagaimana cara pakai kain Batik menjadi rok yang dipadukan dengan kebaya. Bisa kami lihat juga kreativitas anak muda mengubah tampilan kain tradisional ini," sambungnya.

(Foto: MPI/ Sukardi)
Keterlibatan Batik Gobang Jakarta di Abang None Kepulauan Seribu 2023 salah satunya untuk momen Public Speaking Day hingga malam final yang diadakan pada 14 Juli 2023 di Pulau Pramuka.
"Hadirnya Batik khas Betawi di ajang Abang None Kepulauan Seribu diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta akan wastra Jakarta di kalangan Gen Z. Harapannya, lewat para finalis Abang None ini pakaian tradisional bisa dikenal di antara anak muda, yang pada akhirnya ini akan terus lestari di masyarakat," jelas Yoshi panjang lebar.
Selain itu, di sesi pemotretan Abang None Kepulauan Seribu 2023 yang dilangsungkan di Pulau Bidadari, outfit untuk semua finalis memang sudah dipersiapkan khusus Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu Sonti Pangaribuan.
"Baju kebesaran mereka dari kami yang siapkan, jadi identitas mereka sebagai pemuda-pemudi Jakarta yang nantinya akan terus mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu, ke generasi mereka yaitu anak muda," kata Sonti.
"Besar harapan kami juga bahwa lewat mereka, pariwisata Kepulauan Seribu bisa dikenal semakin luas oleh masyarakat. Tak lagi dianggap bahwa Kepulauan Seribu ketinggalan jaman, karena faktanya pariwisata Kepulauan Seribu terus berkembang mengikuti jaman,” tutupnya.
(Rizky Pradita Ananda)