JAKARTA merupakan surganya kuliner. Segala jenis makanan dan minuman baik dari dalam negeri maupun internasional cukup mudah dijumpai di Ibu Kota. Namun, ada sejumlah kuliner khas Betawi, suku asli Jakarta, justru ada yang mulai langka.
Padahal, Jakarta dulu identik dengan kuliner khas Betawi yang khas dengan cita rasanya yang otentik. Namun, beberapa diantaranya kini mulai langka karena tergerus zaman dan kehadiran berbagai kuliner dari luar yang mengekspansi pasar Ibu Kota.
Meski demikian, sebagian masyarakat Betawi tetap berupaya menjaga agar kekayaan budaya warisan leluhurnya tetap bertahan. Salah satunya dengan menghadirkan kuliner tersebut dalam hajatan adat. Jika pun ada yang menjualnya, tapi sangat sedikit.
Lantas, apa saja kuliner khas Betawi yang kini mulai langka? Berikut 10 di antaranya.
1. Sengkulun
Kue sengkulun terbuat dari beras ketan dan gula merah. Akan semakin enak di lidah jika ditaburikelapa parut.

Kue Sengkulun
Konon, ada pengaruh budaya Tionghoa pada kue manis satu ini. Pasalnya, bentuknya sepintas terlihat mirip kue keranjang. Tekstur kue Sengkulun itu unik, lembut tapi keras. Aneh tapi bikin penasaran memang.
2. Bubur Ase
Bubur khas Betawi ini menggunakan kuah semur yang isiannya adalah daging sapi dan kentang. Sering juga ditambahkan teri Medan dan kacang goreng agar sajiannya makin lezat.
Semakin unik karena Bubur Ase menggunakan daun kucai dan bawang goreng sebagai pelengkap rasa. Asinan sayuran Betawi juga kerap ditambahkan agar rasanya semakin kaya.

Bubur ase
3. Kue Dongkal
Kue Dongkalterbuat dari tepung beras dan diisi gula aren. Biasanya berbentuk kerucut dan disajikan dengan kelapa parut.
Rasa gurih dan manis dari kue ini susah ditolak lidah. Panganan nikmat ini semakin susah dicari, tapi di acara-acara besar Betawi, kue ini kerap muncul.
Penjual kue dongkal masih ada di beberapa lokasi di Jabodetabek, tapi tidak banyak.

Kue dongkal
4. Sayur Babanci
Jika dilihat sekilas, penampilan Sayur Babanci memang mirip dengan ketupat sayur. Nama babanci berasal dari penggabungan babah dan enci, karena pada dasarnya sayur ini merupakan makanan khas Betawi-Tionghoa peranakan.
Meski begitu, sayur ini tidak mengandung sayuran sama sekali, melainkan ketupat yang dibanjur kuah gulai dengan tambahan daging yang berasal dari kepala sapi, lidah sapi, dan cingur.
Sayur babanci mulai langka karena alasan bumbu-bumbu pembuatnya yang semakin lama sulit ditemukan. Karena susah dicari rempah-rempahnya, sayur ini biasa hanya hadir di momentum tertenu saja seperti Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
5. Gabus Pucung
Gabus Pucung menjadi salah satu kuliner Betawi selanjutnya yang mulai langka. Kuliner satu ini merupakan makanan yang terbuat dari ikan gabus yang dibanjur kuah kluwek (pucung).
Karena ada kluwek sebagai bahan utama pembuatan makanan ini, Anda mungkin akan mengira kalau gabus pucung mirip dengan rawon yang warna kuahnya juga hitam. Namun, keduanya memiliki rasa yang berbeda.
6. Sayur Besan
Sayur besan merupakan masakan khas Indonesia. Masakan ini dikenal di kalangan masyarakat Betawi. Keberadaan sayur ini mulai langka karena selain bahan utamanya yang tidak mudah didapat, jarang ada warung Betawi yang menyajikan menu masakan tradisional ini.
Sesuai dengan namanya, sayur besan mengisyaratkan hubungan yang erat kaitannya dengan besanan. Besanan dalam bahasa Betawi bermakna pernikahan.
7. Nasi Ulam
Nasi Ulam merupakan hidangan nasi yang dicampur dengan berbagai bumbu dan rempah, khususnya daun pegagan atau terkadang diganti dengan daun kemangi.
Nasi ulam mengunggulkan citarasa gurih yang berasal dari racikan semacam serundeng dari kelapa parut yang disebut ulam oleh masyarakat Betawi.
Penggunaan ebi, seperti pada beberapa kuliner Betawi lain, menjadi salah satu ciri pengaruh bahan kuliner Cina. Ada yang bilang, nasi ulam adalah salah satu sajian Betawi Peranakan Cina.

Nasi ulam
8. Kue Geplak
Kue Geplak bercita rasa manis dan bertekstur lembut ini menjadi salah satu kue hantaran pengantin dalam tradisi adat pernikahan masyarakat Betawi.
Kue khas Betawi yang satu ini mungkin sudah jarang ditemukan di tempat-tempat penjual kue khas Betawi yang ada di Jakarta.
Tetapi masih bisa kita temui di kawasan setu Babakan yang menjual berbagai kuliner dan item tentang Betawi.
9. Laksa Betawi
Nama laksa diambil dari kata dalam bahasa Sanskerta (India kuno) yaitu laksha yang berarti “banyak” atau mie (bisa juga bihun) yang terbuat dari berbagai rempah-rempah dan bumbu.
Laksa Betawi memiliki cita rasa yang berbeda dengan laksa dari daerah lainnya. Meski kuahnya tampak serupa berwarna kuning, namun kuah laksa Betawi biasanya menggunakan udang rebon.
Berbeda dengan Laksa Bogor, yang kuah kentalnya berasal dari potongan oncom. Cara penyajiannya juga berbeda. Laksa Betawi lazimnya berisi telur, ketupat, tauge pendek, daun kemangi, dan kucai biasanya dimakan dengan semur Betawi.

Laksa betawi
10. Pecak
Pecak merupakan salah satu makanan legendaris yang berasal dari Betawi. Untuk menemukan makanan ini memang agak sulit. Tapi, bukan berarti Anda tidak bisa membuat di rumah.
Ya, sesuai dengan namanya, pecak ini terbuat dari bahan utama ikan yang digoreng. Kemudian, ditaburi dengan kuah pecak yang sudah diolah dengan bumbu.
(Salman Mardira)