KAWASAN Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten, menghadirkan tempat wisata berupa perkampungan dengan enam rumah joglo atau disebut Kampoeng Joglo.
Langkah itu sebagai upaya memberikan pengalaman wisata budaya, untuk pengunjung Nusantara maupun mancanegara (wisman).
Direktur Utama KEK Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo menjelaskan, kehadiran Kampoeng Joglo akan memberikan pengalaman wisata berbeda bagi para wisatawan, sehingga bisa meningkatkan kunjungan ke KEK Tanjung Lesung.
“Apalagi, misinya, di tempat seluas 8.000 meter persegi ini akan menjadi pusat kegiatan seni dan budaya untuk seniman menunjukkan kreasinya. Tentu, akan berkontribusi positif sektor pariwisata di Banten," ujar Poernomo, melansir ANTARA.
Kampoeng Joglo (Foto: KIJA)
Ia menyebut hingga saat ini penanam modal di KEK Tanjung Lesung yang merupakan proyek kota mandiri PT Jababeka Tbk (KIJA) telah berjumlah 22 investor, dengan tujuh unit hotel dan villa yang sudah tersedia.
Selain itu, lanjut dia, masih terdapat puluhan investor lain yang sekarang sedang merealisasikan proyek mereka, di antaranya, villa, homestay maupun hotel.
"Kami juga melakukan persiapan dan penambahan daya tarik seiring Tol Serang - Panimbang Seksi III yang akan selesai pada 2024,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyediakan penerbangan joy flight untuk menikmati pemandangan panorama Gunung Krakatau dan pulau-pulau indah di sekitar KEK Tanjung Lesung, paket jalan-jalan ke Desa Baduy, paket susur sungai dengan kayak untuk melihat flora-fauna, eksplor kebun herbal.
Pada 2024, pihaknya berharap upaya yang dilakukan akan berbuah manis saat Tol Serang-Panimbang sudah beroperasi, yang mana KEK Tanjung Lesung bisa menjadi salah satu tempat wisata unggulan di area Jabodetabek bagi wisatawan lokal maupun asing.
Sementara itu, pemilik Kampoeng Joglo, Andrew James dan Migi Rihasalay berharap kehadiran Kampoeng Joglo bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat dan menjadi daya tarik pariwisata di KEK Tanjung Lesung.
“Di mana, dalam kompleks ini ada enam rumah joglo yang memang kita datangkan langsung dari Jawa yang diharapkan akan bisa jadi rumah kreasi bagi seniman di Indonesia ke depannya,“ ujar Migi.
Sedangkan Andrew menyebut, rumah joglo merupakan warisan budaya Indonesia, khususnya Jawa yang harus dilestarikan, sehingga ke depan dapat memotivasi anak bangsa agar bisa menjaga warisan budaya dan memotivasi mereka untuk terus berkarya.
(Rizka Diputra)