Saw-scaled viper
Ular saw-scaled viper (Echis carinatus) adalah anggota terkecil dari "Empat Besar" ular berbisa di India bersama dengan Russell's viper, krait biasa (Bungarus caeruleus) dan kobra India (Naja naja) yang dianggap bertanggung jawab atas gigitan dan kematian terkait di negara ini.
Setelah digigit ular beludak ini, seseorang akan mengalami pembengkakan dan rasa sakit yang terlokalisir di daerah tersebut, diikuti dengan potensi perdarahan.
Menurut Understanding Animal Research, racun ular ini bisa membekukan darah, menyebabkan pendarahan internal dan gagal ginjal.
King cobra
King cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia, berukuran hingga 18 kaki (5,4 m). Menurut Smithsonian Institution, penglihatan ular yang mengesankan memungkinkannya untuk melihat orang yang bergerak dari jarak hampir 330 kaki (100 m).

King kobra (Shutterstock)
Saat terancam, king cobra akan menggunakan tulang rusuk dan otot khusus di lehernya untuk melebarkan "tudung" atau kulit di sekitar kepalanya; ular ini juga dapat mengangkat kepala mereka dari tanah sekitar sepertiga dari panjang tubuh mereka.
Banded Krait
Banded Krait (Bungarus fasciatus) bergerak lambat di siang hari dan lebih cenderung menggigit setelah gelap. Menurut jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, racun ular ini dapat melumpuhkan otot dan mencegah diafragma bergerak. Keadaan ini mampu menghentikan udara memasuki paru-paru, secara efektif mengakibatkan mati lemas.
Russell's viper
Menurut jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, sekitar 58.000 kematian di India dikaitkan dengan gigitan ular setiap tahun, dan ular berbisa Russell (Daboia russelii) bertanggung jawab atas sebagian besar kematian ini. Spesies ini dianggap sebagai salah satu ular beludak yang paling mematikan.