FLU merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi setelah seseorang melakukan perjalanan panjang. Flu sendiri, disebabkan akibat infeksi virus, dengan pilek sebagai salah satu gejalanya.
Hal ini pun terjadi lantaran daya tahan tubuh yang berkurang, apalagi dengan kemacetan yang terjadi selama mudik. Nah, bagi Anda yang mengalami flu pasca-mudik, berikut obat herbal bantu redakan dirangkum dari berbagai sumber.
Jahe
Bahan dapur ini sangat populer bagi masyarakat Indonesia karena khasiatnya untuk meredakan masuk angin atau flu. Menurut Healthline dapat membantu menurunkan risiko infeksi, seperti flu.
Jahe segar mungkin juga efektif melawan virus pernapasan syncytial (RSV) , penyebab umum infeksi pernapasan. "Jahe dapat membantu melawan bakteri dan virus berbahaya, yang dapat mengurangi risiko infeksi," keterangan Healthline
Air lemon
Air lemon jadi minuman menyegarkan juga dapat mengurangi sakit tenggorokan yang terjadi saat pilek atau flu. Sehingga tidak perlu ke dokter, hanya perlu melakukan istirahat.
Sementara, menurut WebMD, kebanyakan orang sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek atau flu. Dengan gejala seperti pilek atau hidung tersumbat, bersin, batuk, demam ringan, dan kelelahan.
"Untuk sebagian besar sakit tenggorokan, Anda mungkin tidak perlu ke dokter. Anda dapat mengobatinya dengan obat yang dijual bebas, mengambil cuti dari pekerjaan, dan istirahat," kata Jeffrey A. Linder, MD, MPH dilansir WebMD.
Air Putih
Ketika seseorang kehujanan cenderung tubuhnya memiliki kotoran, maka disarankan mandi. Setelahnya, diminta untuk minum air yang bersih. Meriang, pilek atau flu umumnya dirasakan setelah kehujanan. Minum air bertujuan untuk tetap terhidrasi dan menjaga asupan air dalam tubuh.
Madu
Perlu diketahui, madu memiliki sifat antibakteri dan juga dapat membantu melapisi tenggorokan, mengurangi iritasi. Studi tahun 2017, mengungkap madu lebih manjur dibanding dextromethorphan, sebagai pengobatan batuk, untuk kurangi serangan batuk malam hari yang mengganggu anak-anak.
"Seseorang dapat menggunakan obat ini dengan menelan sesendok madu, atau menambahkannya ke dalam minuman panas, seperti teh herbal," keterangan dalam Medical News Today.
(Martin Bagya Kertiyasa)