Tampak luar Ulu Camii tampak biasa. Masjid tersebut dibangun dengan dinding batu. Masjid tersebut juga berbentuk kotak dengan berukuran 55x69 meter dengan luas permukaan interior 3165,5 meter persegi.
Menurut penuturan Osman Ozmen, dari Türkiye Tourism Promotion and Development Agency (TGA), menjadi Ulu Camii banyak mengalami pemugaran.
"Pemugaran terjadi karena karena gempa bumi. Beberapa kali perbaikan dilakukan. Untuk Kaligrafi hadir di abad 19-an. Dulu awalnya tidak seperti ini," ujar Osman.

(Mimbar Ulu Camii Bursa Turki, Foto: Alan Pamungkas/Okezone)
Interior Ulu Camii menjadi daya tarik utama. Setiap dinding dihiasi oleh kaligrafi bernuansa jadul. Di tengah masjid terlihat sebuah air mancur, persis di bawah kubah kaca yang menjadi daya tarik utama. Hingga kini, kolam air mancur tersebut masih digunakan untuk berwudhu untuk jamaah laki-laki.
Mimbar kayu, di sebelah mihrab, dibuat dalam gaya Anatolia Seljuk tradisional menggunakan teknik kuundekari (menggunakan potongan kayu yang saling terkait yang disatukan tanpa paku atau lem).
"Teknik ini bisa menghalau pengeroposan. Sebab ketika menggunakan paku, rayap akan masuk dan merusak komponen kayu," lanjut Osman.