Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anak Ikut Puasa, IDAI: Orangtua Enggak Usah Khawatir!

Kevi Laras , Jurnalis-Kamis, 06 April 2023 |13:43 WIB
Anak Ikut Puasa, IDAI: Orangtua Enggak Usah Khawatir!
Anak puasa (Foto: Help)
A
A
A

KADANG rasa khawatir muncul di hati orangtua jika anak-anaknya yang masih kecil menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Mereka takut anaknya gak snaggup.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan, secara alamiah anak sanggup berpuasa sejak ia bayi. Namun untuk usia anak-anak juga dipastikan aman apabila dalam kondisi sehat.

 puasa

Dengan syarat harus memenuhi kebutuhan cairan anak selama berpuasa.

"Jadi anak sehat itu aman berpuasa, bahkan sejak lahir sudah kuat berpuasa. Tapi lihat asupan cairan dan kalori dalam tubuh selama 24 jam anak," jelas dr Piprim dalam Media Briefing 'Puasa pada Anak'.

Kebutuhan cairan tubuh tersebut, kata dr Piprim, harus terpenuhi selama 24 jam. Khusus bila anak berpuasa bisa dipenuhi saat waktu sahur, berbuka dan setelah sholat tarawih.

 BACA JUGA:

Sementara usia anak untuk berpuasa secara umum, bisa dimulai saat 6-7 tahun. Takaran asupan air dari 1,5 sampai 1,7 liter perharinya, ia katakan wajib dipenuhi agar tidak mengalami dehidrasi.

 BACA JUGA:

"Jadi kebutuhan cairan rumusnya seperti ini usianya biasakan 6-7 tahun nah berat badannya sekitar 20kg -25 /30 atau anak berat segini itu kebutuhan cairannya kira-kira 1,5 liter dan 30kg sekitar 1,7 liter per hari itu harus dipenuhi selama berpuasa," sambung dr Piprim.

"Jadi selama 24 jam itu asupan cairannya harus terpenuhi agar tidak dehidrasi. Nggak usah khawatir anak haus dan nggak makan dan minum dari subuh sampai maghrib, itu bisa dipenuhi cairannya dari sahur dan buka sampai setelah tarawih," imbuhnya.

Kendati demikian, peran orangtua sangat penting pada penentuan apakah anak siap atau tidak dalam memutuskan puasa. Ia juga kembali mengatakan tidak ada paksaan dari orang tua pada anak untuk berpuasa.

Dia menganjurkan agar anak tidak terlalu dimanjakan. "Jadi sebetulnya buktikan anak itu kuat berpuasa karena mental, emosional spiritual anak iu tergantung pola asuk orang tua. Kalau anak terlalu dimanja nggak akan kuat, selalu diberikan makanan dan tidak akan kuat-kuat," ucap dr Piprim.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement