PENYAKIT campak tengah menyerang Papua Tengah, diketahui bahkan angka kasusnya terus meningkat dalam tiga bulan terakhir ini.
Dari laporan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, total kasus campak di Papua Tengah per 3 Maret 2023 sudah mencapai 397 orang.
Sebanyak 397 kasus ini tersebar di sekitar 8 Kabupaten di Papua Tengah, yaitu di Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai, dengan Kabupaten Timika sebagai kasus tertinggi.
“Sekitar 48 telah terkonfirmasi laboratorium positif campak, terbanyak di Kabupaten Mimika yaitu 25 kasus, Nabire ada 16 kasus, dan Paniai 7 kasus,” ujar Maxi dalam pernyataan resminya, dikutip MNC Portal, Senin (6/3/2023).
Dari hasil pemeriksaan juga didapati ada 1 kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika. Maxi melanjutkan, dari kasus konfirmasi campak dan rubella di Papua Tengah, detailnya sekitar ada 19 orang yang masih harus menjalani perawatan, n 182 orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 kasus kematian.
BACA JUGA:
"Jumlah kasus kematian tercatat 2 kasus, satu kasus pasien meninggal dunia berasal dari Kabupaten Nabire dan satunya dari Kabupaten Paniai," papar Maxi.
Terkait apa penyebab kasus campak terus bertambah di Papua Tengah, disinggung Maxi hal ini dipicu cakupan imunisasi MR yang rendah pada kelompok anak-anak pada 2022. Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6 persen pada Imunisasi MR2.
"Temuan kami di lapangan, 87 persen kasus yang dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR dan ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0,” terang Maxi.
Hal ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko penularan campak rubella.
Merespon situasi saat ini, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Dinas Kesehatan di 7 Kabupaten yang terkonfirmasi.
BACA JUGA:
Selain itu, Kemenkes juga berupaya untuk meningkatkan surveilans aktif dan pemantauan penemuan kasus baru di Provinsi Papua Tengah, menggenjot cakupan imunisasi MR untuk campak dan rubella, dan memenuhi kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan untuk persiapan penanganan kasus campak. Semua upaya tindak lanjut ini agar kasus campak tidak semakin meluas.
(Rizky Pradita Ananda)