INDONESIA Fashion Weeek 2023 hari kedua berhasil digelar. Deretan karya wastra nusantara dari berbagai daerah bertajuk “Wastra Wonders” berhasil ditampilkan pada show penutup hari kedua IFW, Jumat, (23/2/2023).
Beberapa busana yang dibawakan para model berhasil mencuri perhatian. Salah satunya koleksi wastra bertajuk Wora Wiri Makuta yang terinspirasi dari Setangkai Bunga Sepatu yang banyak dijumpai didaerah saya Grobogan, Jawa Tengah.
Bunga Sepatu merupakan salah satu tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias didaerah tropis dan subtropis. Bunga ini berukuran cukup besar, berwarna merah cerah dan tidak berbau.

Kain Wastra yang digunakan dari koleksi ini yaitu Kain Tenun Jepara Bermotif Bunga, Berwarna hitam dan coklat. Deretan koleksi ini menggunakan perpaduan warna hitam sebagai lambang idealis serta memberikan ketegasan dari kesuruhan koleksi.
Sedangkan warna coklat melambangkan keanggunan dan elegant. Hal tersebut dituangkan pada dress dengan cutting mermaid, celana dan lingkar penuh. Memperhatikan setiap detail koleksi agar tampil sempurna didepan panggung.
Penggunaan cutting mermaid agar tetap menampilkan kesan feminim layaknya Bunga Sepatu yang berwarna merah cerah. Seperti wanita yang ingin mengekspos dirinya dengan menonjolkan sisi terbaik dari dirinya.
Seperti kemurahan hati, keramahan, dan kesantunan yang dimilikinya. Tertuang dalam dress ini dengan memberikan aksen mutiara dan manik-manik yang memberikan keistimewaan yang berbeda.
Lalu, penggunaan celana dalam koleksi ini memunculkan reaksi kuat dibandingkan koleksi lainnya. Seperti Bunga Sepatu yang kuat hidup dimana saja, baik diiklim tropis maupun subtropis.
Tak hanya menghadirkan karya desainer-desainer yang sebelumnya pernah unjuk gigi di perhelatan IFW tiap tahunnya. Di perhelatan IFW 2023 hari kedua juga tampak dihiasi oleh karya-karya busana dari desainer pendatang baru.
Salah satunya yakni karya bertajuk “Djuwita Malam” karya desainer asal Batam Ronald Moreno. Meskipun baru pertama kali memamerkan karyanya di panggung IFW, ia tampak tak main-main dengan koleksinya kali ini.

Ronald Moreno merupakan salah 1 fashion designer Indonesia yang telah 13 tahun menjejaki karir di dunia fashion dari Batam, Kepulauan Riau. Berawal dari kecintaannya dalam mendesign busana glamour yang penuh detail dan modest fashion serta ia pun hadir mengembangkan wastra nusantara khususnya Batik & Tenun Kepulauan Riau.
Rancangan Ronald Moreno tersedia untuk semua kalangan baik pria maupun wanita dengan gaya design yang glamour, elegant dan futuristic.
Garis rancangan karyanya kali ini untuk lini wastra Batik identik dengan gaya (style) yang esentrik, berani, glamour serta tampil beda dengan look design yang avant garde tapi tetap konsisten untuk tidak meninggalkan kesan culture tradisional dari Batik itu sendiri.
“Koleksi kali ini mengusung konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya saya kan memang identik dengan koleksi-koleksi moderst wear seperti gamis. Tapi kali ini saya ingin mengeluarkan sesuatu yang berbeda,” ujar Ronald, saat konferensi pers di JCC Senayan, Jakarta Selatan.
Ronald menyebut, dengan mengambil tema “Djuwita Malam'. Koleksi ini mempresentasikan warna-warni keindahan kemilau dengan latar motif biota laut bersinergi dengan alam Kepulauan Riau yang dinamis dan modern.
“Dengan kolaborasi motif yang colorful dengan basic Batik warna hitam yang memberikan isyarat bahwa kita baru saja keluar dari masa transisi dunia yang gelap (pandemic) yang saat ini perlahan pasti bangkit kembali ke dunia yang baru penuh warna untuk melanjutkan kehidupan akan datang dengan keyakinan, semangat dan penuh percaya diri,” paparnya.

Dalam padanan desain dan pilihan busana yang glamour nan esentrik untuk para wanita dan pria yang menginginkan tampilan gaya yang elegant namum tetap menjadi pusat perhatian mengikuti trend terkini.
Mengambil inspirasi dari gemerlap bintang malam, elemen ini dihadirkan dalam detail potongan siluet fit body, mermaid, umbrella, rimple, dan atasan yang longgar serta didukung dengan aplikasi tambahan payet/beads, rumbai, macram serta accessories pendukung lainnya (topi, gloves, earing) agar tampilan akhirnya lebih dramatis.
(Vivin Lizetha)