Awal kemunculannya tidak ada tambahan tanpa ikatan pernikahan pada pengertian tersebut.
Seiring berjalannya waktu, koempoel gebouw mulai bergeser menjadi kumpul kebo. Penyebutan gebouw memang mirip dengan kebo. Padahal kebo merupakan istilah tidak baku dari kerbau. Inilah yang menyebabkan kesalahan persepsi pada asal-usul istilah tersebut.
Kumpul kebo dalam bahasa baku disebut ‘kohabitasi’, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggri, yakni cohabitation. Pengertiannya pun kurang lebih sama, yaitu ‘tinggal serumah tanpa ikatan perkawinan’.
(Salman Mardira)