"Di Jepang, 200.000 kasus baru terjadi per harinya akibat XBB dan BQ.1 ini," sambungnya.
Lantas, mengapa Indonesia tidak terkena dampak 2 gelombang varian baru Covid-19? Menurutnya, situasi terkendali ini salah satunya karena berjalannya sistem genome sequencing di Indonesia. Lewat sistem itu, bisa dideteksi varian baru apa yang sedang muncul dan berpotensi menyebar.
"Dengan kemampuan genome sequencing yang sangat baik di Indonesia, kita bisa tahu musuh kita itu siapa, dan dari sana kita tahu cara mencegah mereka," papar Menkes Budi.
"Ini juga yang bikin Indonesia kenaikan kasusnya cenderung terkendali, meski kemasukan XBB dan BQ.1 yang bikin negara lain kerepotan," pungkasnya.
BACA JUGA:Tahun Ini, Menkes Targetkan Tambah 1.943 Puskesmas Bisa Layani USG
BACA JUGA:Cegah Hepatitis B pada Bayi, Kemenkes Beri Antivirus ke Ibu Hamil!
(Rizky Pradita Ananda)