10 Tips Merawat Kumis dan Janggut agar Terlihat Lebih Macho

Tahu Kapan Harus Memangkasnya

Memangkas jenggot yang sudah panjang, terlebih apabila tidak berbentuk, sangatlah penting. Karena itu, carilah pemangkas rambut atau jenggot yang berkualitas. Mereka bahkan bisa membantu Anda menemukan model jenggot yang sesuai dengan bentuk wajah. Hal ini seperti memangkas rambut yang disesuaikan dengan bentuk wajah.

Menggunakan Produk Khusus Janggut

Cara merawat jenggot yang lainnya adalah dengan menggunakan produk khusus janggut. Hindari menggunakan produk untuk rambut biasa pada janggut, karena ini kurang tepat. Akan lebih baik jika Anda menggunakan produk yang dirancang khusus untuk janggut. Dengan begitu, kandungan dalam produk akan bekerja lebih efektif dan membuat jenggot lebih sehat.

Rutin Menyisir Jenggot

Tidak hanya rambut kepala, jenggot pun perlu diatur dan disisir. Anda tentu bisa bayangkan jika rambut tidak pernah disisir, pastinya akan terlihat kusut dan kumuh. Begitu juga dengan janggut, perlakukanlah dengan baik. Cara merawat jenggot dengan menyisirnya tidak hanya membuatnya lebih rapi, namun Anda juga dapat mengaturnya lebih mudah.

Perhatikan Juga Kerapian dan Kebersihan Kumis

Cara merawat jenggot tidak hanya terpaku pada jenggot itu sendiri. Kaum adam biasanya memiliki kumis sekaligus jenggot. Oleh karena itu, Anda juga perlu memperhatikan kerapian dan kebersihan kumis, sehingga jenggot Anda pun akan terlihat sedap dipandang.

Memahami Garis Wajah

Dengan memahami garis wajah, Anda dapat merapikan janggut lebih mudah. Perhatikan garis yang terletak di sepanjang bagian pipi dari cambang ke area mulut. Garis dasar terletak pada leher sudut rahang, jakun, dan bibir. Jika Anda sudah memahami garis wajah ini, Anda dapat mencukur jenggot yang tumbuh di luar atau bawah area rahang.

Demikianlah beberapa tips merawat jenggot agar tetap rapi dan sehat. Jenggot yang baik adalah jenggot yang dirawat dari dalam maupun dari luar. Hal yang tak kalah penting, hindarilah produk-produk perawatan jenggot yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

(Martin Bagya Kertiyasa)