Meski baru 29 negara yang melaporkan keberadaan varian ini, WHO mengimbau untuk tidak lengah. Sebab, ada kemungkinan varian XBB.1.5 ini banyak ditemukan di negara lain, karena berkembang biak diam-diam akibat pengujian Covid-19 yang semakin lemah.
"Karakter dari varian ini adalah punya afinitas yang lebih kuat terhadap ACE2 atau reseptor kunci untuk virus yang memungkinkan varian itu mengikat lebih mudah dan meningkatkan penularannya," tambah laporan tersebut.
Meski begitu, saat ini belum ada perbedaan signifikan dalam tingkat keparahan yang dilaporkan antara kasus yang disebabkan varian Kraken dengan varian sebelumnya.
Meski begitu, para ilmuwan melihat adanya potensi keparahan, karena varian ini mampu melepaskan diri dari serangan antibodi.
"Itu berarti varian ini memiliki kemampuan menghindari kekebalan alami atau perlindungan sebelumnya dari vaksin Covid-19, serta dapat menginfeksi ulang orang yang sudah pulih dari Covid-19," ungkap laporan itu.
(Vivin Lizetha)