RUMAH biasanya terbuat dari pasir, semen, batu, atau pun kayu. Namun sebuah suku di Afrika melakukan hal yang berbeda.
Di Afrika ada sebuah suku yang dinamakan suku Hadza atau Hadzabe yang cara bertahan hidupnya masih menggantungkan pada hewan buruan. Sehingga disebut juga sebagai Pemburu Hadza atau Hadza hunter. Suku ini sebagian besar tinggal di Distrik Karatu Barat Daya wilayah Arusha, mereka tinggal di sekitar danau Eyasi di Tanzania, pusat Rift Valley dan di dataran tinggi serengeti yang berdekatan.
Tak hanya cara hidupnya yang masih tradisional, ada hal yang lebih menarik lagi dari suku Hadza yaitu material rumahnya yang terbuat dari ranting-ranting pohon serta bahan-bahan alami. Ranting-ranting pohon yang digunakan berasal dari baobab, sisal, dan rumput.
Tanpa besi rumah-rumah ini bisa dibangun secara kokoh, yang dibutuhkan hanyalah tongkat runcing, untuk membuat lubang di tanah. Rumah suku Hadza memiliki tiga komponen penting, struktur utama cabang besar, bersumber dari semak dan pohon yang tumbuh secara lokal di sekitar tempat tinggal suku ini. Baobab muda lebih disukai
Meskipun mereka sekarang memiliki logam dalam hidup mereka, biasanya diperdagangkan dengan turis atau suku yang berdekatan, gubuk Hadzabe dapat dibangun tanpa alat besi. Yang dibutuhkan hanyalah tongkat runcing, untuk membuat lubang pertama di bumi. Gubuk memiliki tiga komponen penting, struktur utama cabang besar, bersumber dari semak dan pohon yang tumbuh secara lokal, Baobab lebih dipilih meskipun ada banyak spesies lainnya yang sesuai.