SELAMA ini banyak penyandang disabilitas yang kadang tidak mendapatkan pelayanan medis yang seharusnya mereka dapatkan sebab mereka tak mampu mengungkapkan rasa sakit yang mereka rasakan. Akibatnya mereka menahan rasa sakit itu sendirian.
Oleh karena itu muncullah kampanye 'Say Pain!' dengan buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC). Buku ini dapat membantu anak atau orang dengan disabilitas mengungkapkan kepada dokter atau perawatnya mengenai gejala penyakit yang dialaminya.
 
“Saya mengalami banyak kesulitan merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan karena mereka seringkali tidak dapat menjelaskan gejala penyakit yang sederhana sekalipun. Buku bergambar AAC ini dapat menjadi sarana komunikasi antara penyandang disabilitas perkembangan dan dokter,” ujar dr. Rini Sekartini, Dokter Spesialis Anak.
Dokter Rini menjelaskan, buku AAC yang juga disusunnya efektif untuk menjelaskan gejala penyakit penyandang disabilitas, dan banyak orang lain dengan masalah komunikasi.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 7 Simbol-simbol Disabilitas Penting untuk Dipelajari
Sesuai dengan arti dari slogan itu sendiri, kampanye ‘Say Pain!’ bertujuan untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan mengekspresikan gejala penyakitnya. Kegiatan kontribusi sosial ini sudah diluncurkan sejak tahun 2019 di Korea, dan dikembangkan di Indonesia mulai Mei tahun ini.