Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bahaya BPA, Salah Satunya Mempengaruhi Fertilitas

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Senin, 28 November 2022 |14:36 WIB
Bahaya BPA, Salah Satunya Mempengaruhi Fertilitas
Pasangan mengalami gangguan kesuburan (Foto: Giggle magazine)
A
A
A

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga yang berwenang menilai mutu, keamanan, dan kesehatan pangan terus menyuarakan kekhawatirannya terhadap tingkat paparan BPA pada AMDK galon plastik keras.

BPOM juga sudah menyusun rancangan peraturan pelabelan BPA pada AMDK galon plastik keras. Rancangan peraturan ini disusun BPOM setelah melakukan survei atau pengawasan terhadap AMDK galon selama 2021-2022.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan, hasil pengawasan lapangan BPOM menemukan 3,4 persen sampel di sarana peredaran tidak memenuhi syarat batas maksimal migrasi BPA, yakni 0,6 bpj (bagian per juta).

Lalu ada 46,97 persen sampel di sarana peredaran dan 30,91 persen sampel di sarana produksi yang dikategorikan mengkhawatirkan, atau migrasi BPA-nya berada di kisaran 0,05 bpj sampai 0,6 bpj.

Boleh dibilang, edukasi tentang bahaya BPA oleh BPOM pada air minum yang terkontaminasi dari luluhan galon plastik polikarbonat, semakin membuat masyarakat sadar potensi bahaya dari air galon.

 gangguan kesuburan

“Berbagai publikasi ilmiah mutakhir menunjukkan berbagai dampak fatal akibat toksisitas BPA pada kelompok dewasa dan usia produktif, antara lain bisa mempengaruhi fertilitas alias masalah kesuburan, menyebabkan keguguran dan komplikasi persalinan, obesitas, dan berbagai penyakit metabolik,” kata Amalia S Bendang, Ketua Harian Net Zero Waste Mangement Consortium.

“Dampak BPA pada kelompok usia anak-anak dapat menyebabkan depresif, ansietas, perilaku anak menjadi hiperaktif, emosional dan tidak stabil, dan kekerasan yang berpengaruh terhadap dopamine, serotonin, acetylcholine, dan thyroid,” katanya menjelaskan.

Menurut Amalia, BPA popular sebagai bahan kimia yang ditambahkan ke banyak produk komersial, termasuk wadah pangan untuk makanan dan minuman. Plastik yang mengandung campuran BPA biasanya digunakan sebagai wadah makanan, botol minuman atau botol susu bayi dan barang lainnya.

“BPA juga lazim digunakan untuk membuat resin epoxy yang dimanfaatkan sebagai lapisan dalam wadah makanan kaleng untuk menjaga agar logam tidak cepat berkarat,” katanya.

“Sebagai bahan kimia, BPA adalah material bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan hidup dan kesehatan manusia,” kata Amalia.

Sementara itu, aktivis Valencia Mieke Randa mengajak kepada masyarakat untuk memilih air minum yang aman dan sehat bagi keluarganya. Menurut Pencetus gerakan Blood For Life tersebut, ini adalah ajakan secara pribadi sebagai ibu yang peduli kepada kesehatan anak dan keluarga. Ia mencermati kebiasaan masyarakat saat ini yang luput dari penggunaan air minum sehat, padahal air minum adalah hal yang paling esensial bagi manusia.

"Inilah pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya air minum yang paling esensial bagi kehidupan manusia, dan semakin kritis dalam memilih air minum yang akan dikonsumsi untuk keluarga," katanya.

Ia juga menekankan agar masyarakat lebih teliti dan kritis dalam mencermati kebersihan dan keamanan air yang diminum sehari-hari. Utamanya dengan memastikan wadah makanan dan minuman yang digunakan juga harus benar-benar aman dari bahan kimia berbahaya, seperti BPA.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement