BADAN Pengelola (BP) Geopark Meratus mempersiapkan geosite di bekas tambang batubara Oranje Nassau di Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan sebagai destinasi wisata geologi.
Tambang bersejarah yang beroperasi pada 1848-1884 itu saat ini sudah menjadi situs arkeologi di Kabupaten Banjar.
"Rencananya, pengunjung nanti akan dibawa ke bekas tambang ini, dan mendapat informasi yang dikemas menarik terkait proses geologi terbentuknya batu bara," kata Wakil Ketua BP Geopark Meratus, Nurul Fajar Desira, mengutip Antara.
Fajar mengungkapkan hal tersebut saat mendampingi Sekretaris Jendral Global Geopark Network (GGN), Guy Martini mengunjungi geosite bekas tambang tersebut.

Guy Martini yang juga Ketua Dewan UNESCO Global Geopark (UGGp) itu tengah berada di Kalimantan Selatan untuk meninjau kesiapan Meratus menuju UGGp.
Tambang Oranje Nassau sempat berhenti beroperasi pada 1859 saat berlangsung Perang Banjar, dan kembali aktif hingga 1884.
Berdasar data Balai Arkeologi Kabupaten Banjar, Oranje Nassau merupakan tambang batu bara pertama di Indonesia.
Batu bara yang dihasilkan dikirim ke Batavia, meski dari segi kualitas batu bara yang dihasilkan kurang bagus. Bekas tambang tersebut dulu cukup sering dikunjungi wisatawan yang akan menuju lokasi wisata lain di bukit di sebelahnya.