Seluruh pendaftar ADWI kemudian dikurasi dan dipilih 50 besar desa wisata terbaik yang memenuhi tujuh kategori penilaian, yaitu daya tarik pengunjung, homestay, digital dan kreatif, suvenir, toilet umum, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), dan kelembagaan desa.
Semenjak ada program ADWI, lanjut Sandiaga Uno, para pengelola desa wisata di Indonesia termotivasi mengembangkan potensi alam dan budaya yang mereka miliki. Karena itu, ia meyakini kebangkitan parekraf serta penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja baru dan berkualitas dapat dimulai dari desa wisata.
“ADWI buat saya menjadi perjalanan spiritual, perjalanan yang membuka hati dan membuka mata lebar-lebar bahwa seeing is believing saya baru memaknai kata-kata tersebut setelah saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, merasakan dengan seluruh panca indra betapa indah dan kayanya negeri ini,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
(Rizka Diputra)