MEDIA sosial memang membuat seseorang kerap menerima perundungan atau bullying. Tidak hanya dialami anak atau remaja, perilaku bullying juga menargetkan seorang wanita yang sudah atau baru saja menjadi ibu.
Bullying terhadap ibu disebut sebagai mom shaming. Mom shaming terjadi ketika seorang ibu dipermalukan, disindir, atau dihakimi secara sepihak oleh orang lain. Hal ini dapat terjadi baik secara langsung di tempat melalui ucapan atau media sosial.
Menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah. Untuk dapat melakukan kewajibannya sebagai penjaga keseimbangan dalam rumah tangga, ibu perlu sehat secara fisik dan mental. Sayangnya, kesehatan mental ibu di era digital saat ini rentan ternoda karena maraknya fenomena mom shaming.
Beberapa kasus mom shaming memang bertujuan menasihati dan memberi masukan. Namun, tak sedikit yang sifatnya menghakimi secara sepihak dan merasa pendapatnya paling benar soal menjadi ibu.
Agar tidak berakhir stres atau bahkan depresi, berikut adalah cara menghadapi mom shaming yang bisa Anda lakukan:

Percaya Diri
Ketika Anda menghadapi mom shaming, penting untuk memiliki rasa percaya diri dan ingat bahwa Anda lah yang paling mengenal diri sendiri, bukan orang lain.
Ya, percayalah bahwa apa yang Anda lakukan adalah yang terbaik untuk si Kecil dan diri sendiri. Bukan orang lain yang membuat standar dalam kehidupan Anda, tetapi diri sendirilah yang menentukan hal tersebut.
Tetap Berpikir Positif
Salah satu cara dalam menghadapi mom shaming adalah dengan tetap berpikir positif. Dengan begitu, Anda dapat mengendalikan emosi negatif yang mencetuskan perasaan ingin marah, tertekan, atau merasa bersalah.
Yakinkan diri bahwa Anda adalah sosok ibu terbaik bagi keluarga. Jangan terlalu menghiraukan segala komentar dari orang lain, apalagi yang bersifat negatif atau menjatuhkan.