Faktor genetik yang berkontribusi terhadap perkembangan gangguan mental meliputi regulasi epigenetik dan polimorfisme genetik. Epigenetik memengaruhi bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungan. Dapat pula memengaruhi apakah orang tersebut akan mengalami gangguan mental sebagai akibat dari reaksi tadi.
Namun, epigenetik tidak konstan dari waktu ke waktu. Ini berarti gen tidak selalu aktif ataupun mati. Perlu ada kombinasi yang tepat dari faktor lingkungan dan regulasi epigenetik untuk gangguan mental bisa berkembang.
Sementara polimorfisme genetik berkaitan dengan perubahan dalam DNA yang dapat seseorang unik sebagai individu. Polimorfisme saja sebenarnya tidak akan mengarah pada perkembangan gangguan mental. Namun, kombinasi dari satu atau lebih polimorfisme spesifik dan faktor lingkungan tertentu dapat menyebabkan perkembangan gangguan mental.
(Martin Bagya Kertiyasa)