2. Biarkan rasa marah hadir: Sebagai manusia normal, rasa marah terhadap keadaan itu wajar. Tak banyak yang sadar, orang sering mencoba menghindari atau menyingkirkan pikiran, emosi, dan ingatan. Terima diri kalau memang sedang merasa marah, alih-alih denial dan menghindari emosi itu. Kalau dihindari, bisa dapat meningkatkan kemarahan dari waktu ke waktu loh!
3. Dengarkan: Membiarkan kemarahan bertemu dengan pikiran, emosi, sensasi fisik, dan dorongan yang terkait, alias tidak denial justru bisa menciptakan kebebasan dan fleksibilitas untuk memilih tindakan yang efektif dan bermakna. Menerima kemarahan adalah pilihan aktif, ini artinya Anda memilih untuk mengerahkan energi ke arah tindakan yang efektif daripada hanya berfokus pada usaha untuk mengendalikan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.
4. Pilih tindakan yang efektif: Setelah tenang, mengamati dan mendegar rasa marah yang dialami. Langkah selanjutnya adalah memilih apa tindakan efektif yang selanjutnya dilakukan. Kita tidak bisa mengontrol apa yang orang lain katakan dan lakukan, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana diri kita merespons sesuatu.
(Rizky Pradita Ananda)