PROGRAM vaksinasi nasional, primer dua dosis dan dosis ketiga sebagai dosis lanjutan (booster) gencar dilakukan pemerintah sebagai salah satu strategi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kini, seiring dengan sudah masuknya subvarian baru, BA.4 dan BA.5 dan adanya kelonjakan kasus positif yang bahkan sudah menembus 1000 kasus konfirmasi sejak 15 Juni lalu. Publik pun jadi bertanya-tanya, apakah dalam waktu dekat akan ada program vaksin Covid-19 dosis keempat.
Wacana perihal dosis keempat ini sendiri, disebut Alexander K Ginting, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, belum menjadi prioritas utama pemerintah.
"Ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama, kita nggak pikir dulu untuk vaksinasi keempat,” ujar Alexander dalam acara Awas, Omicron Kembali Mengintai Indonesia, dikutip dari kanal YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (17/6/2022).
Menurutnya, alih-alih fokus ke vaksinasi dosis keempat. Pemerintah masih terus harus menggenjot, mengejar cakupan vaksinasi dosis ketiga.
BACA JUGA:Varian BA.4 dan BA.5 Jadi Ancaman, Vaksin Booster Solusi Efektif?
BACA JUGA:Ancaman Varian BA.4 dan BA.5 Mengintai, Dokter Reisa: Segera Vaksin Booster
Kita berpikir bagaimana vaksinasi ketiga khususnya di Jawa-Bali dan beberapa provinsi di luar Jawa Bali," lanjutnya.
Dari data yang ada, memang sampai saat ini untuk capaian vaksin booster, masih belum maksimal. Pasalnya kini vaksinasi dosis ketiga baru 5 dari 34 provinsi yang baru capai di atas 30 persen yakni Bali 60 persen, DKI Jakarta 50 persen, Riau 44 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat di atas 35 persen.
Alexander menegaskan, merujuk pada kondisi real di lapangan, salah satu tugas besar pemerintah saat ini ialah masih tentang vaksin Covid-19 dosis ketiga.
"Oleh karena itu disampaikan masyarakat sekarang adalah bahayanya masih ada terutama masyarakat rentan. Inilah menjadi PR kita ke depan bagaimana vaksinasi ketiga ataupun booster bisa selesai sesuai target," tutupnya.
(Rizky Pradita Ananda)